Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk menandatangani kontrak pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT).
Penandatangan dilakukan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono dan Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto di Kemenhub pada Jumat (10/2/2017) ini.
Usai penandatanganan, Dirut Adhi Karya Budi mengungkapkan, jika pemerintah akan mengganti investasi yang digelontorkan Adhi Karya.
"Hanya saja pendanaannya nanti akan ditentukan dalam waktu dekat ini, paling lambat satu bulan lagi akan ditentukan model pembiayaan," kata dia di Kementerian Perhubungan, Jumat (10/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Budi memaparkan, berdasarkan kontrak total investasi pembangunan LRT mencapai Rp 23,3 triliun. Investasi itu sudah termasuk PPN, hanya saja tidak termasuk bunga selama pendanaan.
Total investasi ini akan digunakan untuk pendanaan pembangunan LRT tahap 1 yang menghubungkan Bekasi Timur-Cibubur-Cawang-Dukuh Atas. Hanya saja dalam pengerjaan terbagi dalam tiga seksi, yaitu Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas.
Sampai saat ini, Budi mengatakan, pengerjaan proyek LRT ini sudah mencapai 12 persen. Adapun dana yang sudah dikeluarkan perusahaan lebih dari Rp 2 triliun.
"Itu sumbernya dari PMN tahun 2015 yang Rp 1,4 triliun dan sisanya dana internal," tegas dia. (Yas/nrm)