Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah menyambungkan listrik di desa-desa perbatasan negara, sebagai wilayah terdepan. Desa itu antara lain Desa Duakoran, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, yang berbatasan dengan Republik Demokrat Timor Leste (RDTL).
General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur, menuturkan PLN NTT menargetkan dapat melistriki 1.182 desa di NTT dalam waktu satu tahun. Khusus di Belu masih ada 5 desa yang belum berlistrik antara lain Desa Dubesi, Lawalutolus, Faturika, Mandeu Raimanus, dan Desa Renrua.
"Namun kami membutuhkan dukungan penuh dari pemda (pemerintah daerah) dan masyarakat, untuk mengizinkan lahan tempat mendirikan tiang listrik, dan mengizinkan pohon ditebang untuk dilewati kabel listrik. Dukungan pemda berkaitan dengan perizinan melewati kawasan hutan," kata Safkaur, di Jakarta, Jumat (10/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Untuk melistriki wilayah tersebut, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kilovolt sepanjang 5,6 kilometer sirkuit (KMS) dan jaringan tegangan rendah (JTR) 220 volt sepanjang 5,5 kms. Pembangunan jaringan listrik ke Desa Duakoran berlokasi sekitar 30 km arah selatan Atambua, ibukota Kabupaten Belu, dikerjakan selama lima bulan sejak September 2016.
Wakil Bupati Belu J.T. Ose Luan mengapresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang melalui PLN telah menyediakan listrik bagi warga desa di Kabupaten Belu, khususnya warga di Desa Duakoran.
Kepada warga desa, Ose Luan meminta warga menggunakan fasilitas listrik untuk memajukan dan meningkatkan banyak hal yang lebih produktif. Misalnya, ibu-ibu bisa menenun pada malam hari dan anak-anak belajar lebih baik agar lebih berprestasi.
"Saya ini produk belajar pakai lampu ti'oek (lampu teplok), karena itu saya harap adanya listrik akan membuat anak-anak lebih berprestasi," tutur Ose.