Liputan6.com, Jakarta Sebuah kemajuan terbaru mengungkap, ada obat yang efektif untuk mengobati seluruh jenis kanker. Obat ini diprediksi bisa diperoleh dalam rentang 5-10 tahun mendatang. Pernyataan ini diungkapkan salah satu ahli penyakit terkemuka di dunia.
Tingkat kelangsungan hidup para penderita kanker telah meningkat secara dramatis selama lima dekade terakhir di Amerika Serikat. Dari kelangsungan hidup rata-rata 24 persen pada awal tahun 1970 menjadi sekitar 50 persen sekarang.
Advertisement
Jelang Hari Kanker Dunia pada tanggal 4 Februari, Profesor Karol Sikora, mantan kepala program kanker di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengemukakan, kemajuan dalam hal genetika menandakan, dokter akan langsung dapat meresepkan obat khusus ditujukan pada kanker yang diderita tiap individu.
"Kemajuan ini mungkin saja terjadi, tidak menghilangkan semua kanker. Tapi cara ini termasuk efektif untuk memprediksi lebih baik mengenai obat apa saja yang diberikan kepada pasien," kata Profesor Karol, dikutip dari laman Independent.
Pertimbangan obat kanker
Pertimbangan obat kanker
Menanggapi kemajuan obat kanker yang diberikan khusus kepada pasien, Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD-KHOM, FACP, dokter spesialis onkologi cukup takjub. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, jenis sel kanker. Sel kanker beragam jenisnya, tergantung penyakit kanker yang diidap. Jika kelak ada obat khusus untuk mengobati kanker, bukan berarti pengobatan hanya berfokus pada konsumsi obat saja.
Pasien harus tetap menjalani kemoterapi dan konsumsi obat kanker tiap kali usai menjalani kemoterapi. Kedua, sel kanker tetap hidup dan tidak mati-mati.
"Anda harus pahami, sel kanker tidak akan mati. Alur pertumbuhan kanker itu semakin lama menumpuk berbentuk gundukan. Kalau ada obat untuk mengobati jenis kanker itu terdengar sangat luar biasa," kata dr Aru dalam konferensi pers Hari Kanker Sedunia 2017 di Yayasan Kanker Indonesia, Kamis (9/2/2017) lalu.
Ketiga, sel kanker dapat bermutasi terhadap obat. Sel kanker dapat mengubah diri. Artinya, obat yang dikonsumsi belum tentu menjamin sel kanker dapat hilang.
Advertisement