5 Pelatih yang Layak Dipercaya Bekerja di Liga Inggris

Klub Liga Inggris pantas memberi kesempatan kepada para pelatih ini.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 10 Feb 2017, 19:30 WIB

Liputan6.com, London - Sepak terjang Marco Silva dan Paul Clement pada awal karier di Liga Inggris menunjukkan luasnya dunia pelatih. Meski reputasi mereka tidak mentereng, keduanya menunjukkan pantas diberi kepercayaan.

Menggantikan Mike Phelan di Hull City, Silva perlahan mengangkat kinerja tim. The Tigers yang tadinya tidak memiliki harapan untuk bertahan kini memiliki peluang besar untuk menghindari degradasi.

Meraih tiga kemenangan di lima laga Liga Inggris, termasuk atas Liverpool, serta menyulitkan Manchester United pada semifinal Piala Liga Inggris merupakan bagian rapor Silva.

Clement sama impresifnya. Swansea dalam posisi terdesak setelah memberhentikan Francesco Guidolin dan Bob Bradley. Namun, mantan tangan kanan Carlo Ancelotti tersebut sukses mengubah peruntungan The Swans. Dia membawa klub dua kali berjaya di empat pertandingan Liga Inggris.

Kisah mereka bisa menjadi inspirasi petinggi klub untuk memberi kesempatan lima pelatih ini. Siapa saja mereka? Berikut penelusuran Liputan6.com.


Leonardo Jardim

Otak di balik kesuksesan AS Monaco pada Liga Prancis musim ini. Dia sempat terbantu ketika pemilik klub menggelontorkan dana untuk membeli banyak pemain bintang. Namun, begitu suntikan modal terhenti, Jardim tetap membuat Monaco bersinar.

Leonardo Jardim. (AFP/Patrik Stollarz)

Setelah menduduki peringkat 3 Liga Prancis dua kali, Monaco tengah menduduki puncak klasemen sementara musim ini. Mereka memimpin tiga angka atas pesaing terdekat Paris Saint-Germain dan Nice.

Tidak sekedar memiliki rapor baik, Monaco juga impresif di atas lapangan. Mereka menahbiskan diri sebagai tim paling produktif di antara lima liga terbesar Eropa dengan catatan 70 gol di 24 pertandingan. 


Giovanni van Bronckhorst

Giovanni van Bronckhorst. (AFP/Robin van Lonkhuijsen)

Sejak beralih ke dunia pelatih, kapten Timnas Belanda pada Piala Dunia 2010 ini mencatat rasio kemenangan 64 persen bersama Feyenoord Rotterdam. Van Bronckhorst juga membantu Feyenoord memenangkan Piala Belanda.

Musim ini, dia berkesempatan merebut gelar liga pertama. Feyenoord tengah memimpin lima angka atas pesaing terdekat.

Van Bronckhorst meniti karier pelatih pada 2011. Dia mulai bekerja sebagai asisten Ronald Koeman di Feyenoord. Van Bronckhorst kemudian dipercaya memimpin tim utama sejak  2015 menggantikan Fred Rutten.


Lucien Favre

Pelatih sarat pengalaman. Favre memiliki rekor bagus mengubah tim medioker menjadi luar biasa.

Nakhoda berusia 59 tahun ini sudah memenangkan Piala Swiss dan Liga Swiss masing-masing dua kali.Sosok asal Swiss ini juga membantu dua tim berbeda promosi di satu negara. 

Lucien Favre. (AFP/Cristoph Stache)

Setelah membentuk Borussia Moenchengladbach sehingga tampil reguler di Liga Champions, dia kini membantu Nice terlibat persaingan juara Liga Prancis.


Derek McInnes

Membantu St Johnstone promosi ke Liga Skotlandia pada kampanye pertamanya. Sempat gagal di Bristol City, McInnes tengah mentransformasi Aberdeen menjadi klub terbaik kedua Skotlandia.

Derek McInnes. (Sky Sports)

Aberdeen mampu menandingi Celtic pada persaingan titel meski anggaran klub jauh di bawah. McInnes juga mempersembahkan gelar Piala Liga Skotlandia, trofi pertama klub dalam 19 tahun.

Sinar McInnes di Aberdeen akan mengingatkan publik terkait pelatih Skotlandia lain yang membangun karier di sana, sebelum mengubah sepak bola Inggris. Sosok yang dimaksud tidak lain Sir Alex Ferguson.


Leonid Slutsky

Tengah menganggur setelah diberhentikan Timnas Rusia selepas Piala Eropa 2016. Artinya, para peminat tidak akan kesulitan mendapatkan jasanya.

Slutsky mulai melatih setelah dipaksa pensiun di usia 19 tahun karena cedera. Waktu panjang yang dimilikinya digunakan untuk menimba ilmu sebanyak mungkin.

Hasilnya terlihat bersama CSKA Moscow. Dia mempersembahkan tiga gelar Liga Rusia. Tahun 2009, Slutsky membawa klub menembus fase gugur Liga Champions untuk pertama sepanjang sejarah klub.

Leonid Slutsky. (EPA/Mondelo)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya