Liputan6.com, Semarang - Polda Jateng mengirimkan 400 personel Brimob untuk membantu pengamanan aksi 112, Sabtu (11/2/2017). Meskipun demikian, menurut Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Aksi yang digelar itu jelas sangat bermuatan politik. Karena itu, ia meminta agar anggota yang dikirim untuk menjaga kehormatan sebagai anggota Polri.
Indikasi bahwa aksi itu politis karena diselenggarakan secara berangkai. Mulai sejak hari tenang hingga pencoblosan.
"Demo itu kan sangat politis. Berangkai sampai minggu tenang, sampai pencoblosan," ucap Kapolda, Rabu, 8 Februari 2017.
Menurut Kapolda Jateng, aksi 112 sesungguhnya direncanakan mulai tanggal 11 dilanjutkan 12 dan 15 Februari 2017.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyebutkan bahwa meskipun sebagai partai politik berplatform Islam, secara kelembagaan tidak akan mengirim perwakilan.
"Namun kami mengizinkan kader PKS sebagai warga masyarakat menghadiri aksi 112 itu," kata Sohibul Iman di Semarang, Jumat, 10 Februari 2017.
Bagi yang ingin berangkat diharapkan agar ikut menjaga suasana agar tetap kondusif. Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menilai bahwa aksi 112 merupakan salah satu dinamika yang ada di masyarakat menghadapi situasi politik yang seperti saat ini.
"Sebagai ekspresi dan aspirasi demokrasi saya kira silakan saja. Tapi semuanya harus menjaga aturan main yang ada. Sebagai warga masyarakat yang punya aspirasi saya kira silahkan saja," kata dia.
Sejumlah organisasi massa berencana menggelar aksi di sejumlah titik di DKI Jakarta menjelang masa tenang pilkada setempat. Namun pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin karena pertimbangan potensi gangguan kamtibmas menjelang Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar secara serentak pada 15 Februari 2017.
Dikabarkan aksi 112 dibatalkan dan rencananya diganti dengan istigasah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.