Liputan6.com, Jakarta - Nama Ezra Walian menjadi perbincangan setelah keinginannya dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Pemain jebolan akademi Ajax Amsterdam ini berniat membela Timnas Indonesia.
Tapi, kendati Ezra nantinya sudah menjadi WNI, Asisten pelatih tim nasional U-22 yang disiapkan untuk SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018, Bima Sakti, tidak menjamin akan dipanggil. Menurut Bima, semua pemain akan melalui proses seleksi untuk bisa membela Timnas Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Kami masih akan lihat dahulu. Kalau memang butuh, dia bisa membela timnas," ujar Bima di Kantor PSSI, Jakarta.
Ia mengatakan bahwa pelatih kepala timnas Indonesia, Luis Milla menerapkan aturan yang adil bagi semua pemain baik asli Indonesia maupun naturalisasi. Luis Milla, tutur Bima, hanya akan memanggil pesepak bola sesuai dengan standar kemampuan yang sudah ditetapkan.
"Milla ingin pemain yang punya kecepatan, visi bermain dan kecerdasan. Harus pintar, bisa menentukan kapan mengoper, menggiring, atau menembak ke gawang. Dia tidak mementingkan postur," tutur Bima.
Ezra merupakan penyerang yang kini bermain untuk Ajax Amsterdam U-21 di Liga Belanda kasta kedua, Eerste Divisie. Pemuda berusia 19 tahun ini berdarah Indonesia dari sang ayah, Glenn Walian, yang berasal dari Manado. Yang bersangkutan memiliki kewarganegaraan Belanda, sama dengan mendiang ibunya.
Luis Milla berbicara soal naturalisasi
Naturalisasi Ezra diusulkan oleh PSSI sebelum mengikat Luis Milla sebagai pelatih. Saat ini, proses WNI Ezra masih berlangsung. Karier Ezra di Belanda bisa dikatakan cemerlang. Dia sudah pernah membela tim nasional Belanda di empat kelompok umur yaitu U-15, U-16, U-17, dan U-18.
Pada tahun 2013, dia mencuri perhatian setelah mencetak lima gol untuk tim Belanda U-17 ketika berlaga di Kualifikasi Piala Eropa U-17 2014 melawan San Marino dan membantu kemenangan timnya dengan skor 12-0.
Luis Milla sendiri bukanlah sosok antipemain naturalisasi. Pria yang pernah bermain untuk Barcelona dan Spanyol itu menuturkan bahwa sangat mungkin akan ada naturalisasi jika memang diperlukan.
"Namun, pemain itu harus punya hubungan dengan Indonesia dan memiliki ikatan emosional," tutur Milla.
Adapun seleksi pertama tim nasional U-22 diadakan pada tanggal 22 hingga 24 Februari 2017. Seleksi kedua digelar seminggu setelahnya, disusul penyaringan ketiga beberapa minggu kemudian sebelum akhirnya tampil di SEA Games 2017.
"Di seleksi ketiga ini mungkin kita bisa melihat kualitas pemain naturalisasi," kata asisten Bima Sakti.
Advertisement