Liputan6.com, Uige - Setidaknya 17 orang meninggal dunia dalam saling timpa saat menyaksikan pertandingan sepak bola di Uige, Angola.
Ratusan pendukung tim berdesakan ke gerbang. Mereka mendorong pembatas setelah tidak bisa masuk melalui pintu gerbang sebelum pertandingan dimulai, demikian menurut kantor berita setempat.
Dikutip dari The Guardian pada Sabtu (11/2/2017), Ernesto Luis, direktur jenderal di rumah sakit lokal mengatakan kepada Reuters bahwa banyak orang kehabisan nafas ketika tertimpa orang-orang lain.
Baca Juga
Advertisement
Katanya, "Beberapa orang harus berjalan menginjak-injak orang lainnya. Ada 76 korban dan 17 di antaranya meninggal dunia."
Menurut para saksi mata, kerumunan orang mencoba masuk ke dalam gelanggang olahraga yang sudah disesaki lebih dari daya tampungnya yang hanya untuk 8.000 orang.
Kata João Silva (37), seorang penonton yang mengalami patah kaki, "Ketika kami mencoba masuk, ternyata ada penghalang. Barisan pertama jatuh…saya ada di barisan lapis ke tiga."
Domingos Vika (35) mengalami patah tangan. Ia menambahkan, "Ketika mereka mempersilahkan semua masuk, kami sudah berkerumun di gerbang."
Pertandingan antara Santa Rita de Cássia melawan Libolo merupakan bagian dari kejuaraan divisi utama Angola. Polisi dan pejabat olah raga belum memberi komentar.
Menurut BBC, laporan media setempat menyebutkan presiden Jose Eduardo telah memerintahkan penyelidikan kejadian tersebut.