Liputan6.com, Pekanbaru - Masih kaku dan terlihat heran, begitulah ekspresi 12 anak mantan penghuni panti asuhan maut Yayasan Tunas Bangsa ketika tiba ke Panti Sosial Asuh Anak Provinsi Riau. Satu per satu ruangan yang dihiasi warna ceria diperhatikan. Tak ada yang luput dari pandangan.
"Sebagian itu masih asing dengan suasana di panti sosial anak ini," kata Kasi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinsos Riau, Dewi Kartini, mengisahkan perpindahan para anak bekas penghuni panti asuhan Yayasan Tunas Bangsa, Sabtu, 11 Februari 2017.
Baca Juga
Advertisement
Ada yang digendong, mereka kemudian dibawa ke sebuah ruangan. Sambil membentuk setengah lingkaran, anak ini kompak mengarahkan pada satu benda di dalam ruangan tersebut.
Tak lama kemudian, tawa lepas terdengar ketika sosok boneka menirukan suara manusia. Mungkin selama ini, para anak yang baru lepas dari jeratan panti maut milik Lili Rachmawati itu belum pernah dihibur seperti demikian.
Usai bermain di ruangan, anak yang rata-rata masih berusia 4 sampai 7 tahun ini kemudian dibawa ke taman bermain panti di Jalan Sutomo itu. Awalnya, keraguan masih terlihat untuk menyentuh mainan tersedia.
Sebagian anak kemudian memberanikan diri mendekati mainan. Tentu saja didampingi petugas panti dan Lembaga Perlindungan Anak Riau. Sebagian lainnya perlu digiring supaya mendekat ke mainan.
Setelah terbiasa, barulah satu per satu mainan dicoba. Petugas memantau mereka supaya bergantian memakai mainan yang ada. Sesuatu yang mungkin belum pernah dirasakan.
Terhitung Jumat 10 Februari 2017, belum semua mantan anak asuh Lili dibawa ke panti di Jalan Sutomo itu. Masih ada lima anak yang berada di Rumah Aman Traumatic Center milik Dinsos Riau.
Sebelumnya, ada 17 anak yang diselamatkan dari Panti Asuhan Tunas Bangsa. Dua anak dievakuasi sejak panti asuhan maut itu menelan M Ziqli (18 bulan) sebagai korban. Sisanya ditemukan polisi setelah Lili ditahan.
Menurut Kasi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Riau Dewi Kartini, 12 anak yang dibawa pindah ke panti baru saja menjalani masa pemulihan. Kondisinya sudah mulai membaik sejak dibawa ke Rumah Aman.
"Kondisinya sudah ada peningkatan dari sebelumnya," kata Dewi.
Dewi menerangkan, anak-anak itu sewaktu ditemukan dalam keadaan trauma. Hal itu diduga terjadi karena kondisi Panti Tunas Bangsa yang tidak layak dan juga mengalami kekerasan dari Lili.
"Sebelumnya mengalami trauma selama tinggal di Panti Tunas Bangsa," kata Dewi.
Dewi menyebutkan, kondisi anak saat ini masih dalam pemulihan. Masih ada beberapa tahapan penyembuhan psikis yang harus dijalani.
"Belum semua. Masih ada beberapa tahapan lagi," kata Dewi.
Dia juga menyebut fasilitas termasuk salah satu pertimbangan pemindahan. Di tempat penitipan sebelumnya, fasilitasnya dinilai kurang lengkap dan memadai.
"Fasilitas di sini sudah lengkap, tempat bermainnya juga lebih memadai," kata Dewi.
Dewi berharap para anak ini sembuh dari trauma secara sepenuhnya. Dia berharap tidak ada lagi kejadian serupa, adanya panti-panti Tunas Bangsa lainnya, terjadi lagi di Riau.
Sekarang, anak-anak itu dipastikan bisa tidur di kasur empuk, bermain dengan mainan bersih, makanan bersih, diberi pengetahuan dan tertawa bersama. Hal yang sangat jauh dari panti asuhan maut, tempat tinggal mereka sebelumnya.