Terjebak 50 Tahun di India, Kakek Wang Akhirnya Pulang ke China

Wang Qi yang asal Tiongkok menjadi korban perang yang terjadi antara India dan China sekitar tahun 1962.

oleh Maria Flora diperbarui 12 Feb 2017, 08:24 WIB
Wang Qi adalah salah satu pria China yang menjadi korban saat perang terjadi antara India dan China sekitar tahun 1962.

Liputan6.com, China - Perang tidak hanya menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan bagi korbannya, namun juga mampu membuat seseorang tercerabut paksa dari akarnya. Itu yang terjadi pada seorang pria asal China. Namanya Wang Qi.

Pada 1962, perang pecah antara India dan China. Wang Qi kala itu adalah prajurit muda yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Ia bertugas sebagai pengawas yang ditempatkan di perbatasan kedua negara.

Setahun kemudian, ia masuk ke wilayah teritorial India dan akhirnya ditangkap. Wang Qi mengaku tersesat.

"Saat itu aku tengah keluar dari kamp untuk berjalan-jalan tapi tersesat. Aku lelah dan sangat lapar," kata Wang seperti dilansir dari BBC, Sabtu (11/2/2017).

"Tiba-tiba aku melihat sebuah kendaraan Palang Merah dan meminta mereka untuk membantuku. Tapi, mereka malah menyerahkanku pada tentara India."

Selama tujuh tahun kemudian, Wang hidup berpindah dari satu sel ke sel tahanan. Ketika tiba waktunya ia dibebaskan, pria itu malah dibawa ke sebuah desa terpencil di India bagian tengah.

Tentara India yang membawanya kala itu menyuruhnya membangun kehidupan baru di sana.

Wang tak punya banyak pilihan. Setelah beradaptasi dengan lingkungan barunya, ia akhirnya menikahi seorang gadis lokal dan membangun keluarga. Seorang putra dan putri lahir dari perkawinan itu. Kini, ia bahkan jadi kakek dua cucu.

Setengah abad pun berlalu. Rambut Wang telah memutih, kulitnya makin keriput, namun, keinginan untuk pulang tak pernah padam.

Seperti dikutip dari Shanghaiist.com, satu yang paling dinantikannya begitu bisa kembali ke China adalah makan mie sebanyak-banyaknya. Ia rindu makanan itu.

Pada 2005, Wang pernah mencoba mendapatkan izin untuk pulang menemui ibunya. Ia sungguh kangen. Sayang, upayanya tidak berhasil.

Perempuan mulia yang melahirkannya ke dunia akhirnya meninggal pada tahun 2006. Mendiang tak sempat melihat putra kesayangannya.

BBC yang mendengar kisah Wang sebulan lalu berusaha mempertemukan mantan tentara China ini dengan keluarganya yang tinggal di Provinsi Shaanxi lewat video call.

Wang Qi bisa berkomunikasi dengan kakak tertuanya yang telah berusia 82 tahun.

"Saya tidak bisa mengenalinya. Dia tampak begitu tua. Dia mengatakan dia bertahan hidup hanya untuk menanti kepulangan saya," kata Wang.

Tak perlu menunggu lama, harapan Wang Qi untuk bisa berjumpa kembali dengan keluarganya di Shaanxi terpenuhi. Setelah 50 tahun berlalu, sang prajuit yang tersesat itu bisa berkumpul kembali dengan para kerabat.

Hati Wang berdebar hebat saat pesawat yang membawanya mendarat di Beijing, China pada Sabtu 4 Februari 2017 lalu. Ia akhirnya pulang. 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya