Anies - Sandi Tolak Serangan Fajar Jelang Pencoblosan

Menurut pasangan Anies - Sandi, serangan fajar merupakan bagian dari korupsi.

oleh Ika Defianti diperbarui 12 Feb 2017, 02:03 WIB
Menurut pasangan Anies - Sandi, serangan fajar merupakan bagian dari korupsi.

Liputan6.com, Jakarta Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies - Sandi) menyatakan, menolak adanya serangan fajar atau pembagain uang kepada pemilih jelang pencoblosan.

Anies mengimbau kepada seluruh jajaran untuk tidak mencederai demokrasi yang ada. Serangan fajar adalah bagian dari tindak korupsi.

"Jangan coba-coba, untuk yang coba-coba atau udah terlaksana, sudah berhenti saja. Kami percaya warga Jakarta menginginkan perubahan, sehingga kami ingin menyampaikan komitmen menolak segala macam jenis korupsi," kata Anies di Posko Kemenangan Melawai, Jakarta Selatan, Sabtu 11 Februari 2017.

Dengan dukungan dua mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yaitu Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja, Sandi menegaskan, pihaknya melawan korupsi.

"Saya bersama Mas Anies akan tegas untuk hal itu, seperti money politics juga salah satu tindakan korupsi. Maka kami pun menolak adanya serangan fajar jelang pencoblosan," kata Sandi.

Sementara di lokasi yang sama, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengimbau masyarakat Jakarta untuk tetap menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari 2017.

"Ini menjadi pencerahan, jangan ada yang golput. Ini untuk menghadirkan Jakarta lebih maju lagi," Hidayat menegaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya