Liputan6.com, Jakarta - Hanya dalam dua tahun sejak peluncuran pertamanya di iOS, Vainglory langsung menjadi gim mobile online battle arena (MOBA) terbaik yang pernah ada. Juga tak berlebihan mengatakan Vainglory (VG) mengikuti jejak League of Legends dan Dota 2 yang berubah dan berkembang komunitasnya hingga mampu menggelar turnamen besar tiap tahunnya.
Terbukti, tahun lalu Vainglory mengawali musim kompetisi profesional pertamanya dengan Phoenix Armada sebagai juaranya. Saat itu ada sekitar 25 ribu lebih orang yang melakukan video streaming babak final 2016 World Championship secara langsung. Sebuah angka yang tak sedikit, mengingat Vainglory merupakan sebuah gim mobile, bukan gim PC.
Tak hanya berkembang di Amerika Serika dan Eropa, Vainglory pun ternyata menjadi gim mobile favorit di Asia khususnya di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Kami (Super Evil Megacorp) cukup terkejut dengan tingginya jumlah pemain Vainglory di Indonesia. Padahal kami tidak pernah mempromosikan Vainglory," ujar Angie Heo, Business Operations Director, APAC saat Tekno Liputan6.com temui di Jakarta baru-baru ini.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, tim Super Evil Megacorp mendapati beberapa kendala yang harus dihadapi pemain setia Vainglory di Indonesia. Salah satu kendala tersebut adalah metode in-app purchase (IAP).
"Kami menyadari pemain Vainglory di Indonesia tidak memiliki kartu kredit, karena itu banyak dari mereka yang mengalami kesulitan untuk melengkapi heroes, membeli skin, ataupun menambah jumlah ICE," tambahnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, SEMC saat ini sedang melakukan pendekatan dengan beberapa rekanan payment gateway. "Kami juga akan mengadopsi sistem carrier billing ke depannya," tuturnya.
Saat membahas komunitas pemain VG di Indonesia yang makin berkembang dan memiliki kemampuan tinggi, Angie berharap akan lebih banyak lagi pemain dari Indonesia yang ikut gabung di musim kedua kompetisi Vainglory yang digelar pada Maret 2017 mendatang.
Sekadar informasi, jumlah pemain Vainglory hingga saat ini sudah mencapai 12 juta di seluruh dunia. Dalam perjalanannya, sudah lebih dari 1 miliar pertandingan dilakukan oleh pemain setia Vainglory.
Dengan makin berkembangnya komunitas Vainglory di seluruh dunia, tak ayal beberapa organisasi dan tim eSports profesional melirik turnamen kompetitif di Vainglory. Tak butuh lama, nama-nama tim eSports seperti SoloMid, Fnatic, dan Cloud9 pun membentuk tim khusus untuk berlaga di ajang kompetitif Vainglory.
(Ysl/Why)