Jawab 3 Pertanyaan Ini Sebelum Memutuskan Berhenti Kerja

Keputusan ini akan membawa konsekuensi atau dampak yang tidak sedikit seperti hilangnya mata pencaharian dan kesempatan berkarier.

oleh Dhita Koesno diperbarui 13 Feb 2017, 06:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Memutuskan berhenti  kerja merupakan satu hal penting yang harus dilakukan oleh seorang pekerja. Keputusan ini akan membawa konsekuensi atau dampak yang tidak sedikit seperti hilangnya mata pencaharian dan kesempatan untuk berkarier.

Untuk itu, sebelum mengambil keputusan  berhenti bekerja diperlukan pertimbangan yang matang. Jika memang ingin keluar dari tempat kerja sebaiknya harus disertai dengan perencanaan dan persiapan, bukan karena ikut-ikutan atau emosi sesaat.

Dilansir dari laman Forbes, berikut adalah tiga pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada diri sendiri sebelum memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saat ini:

 1. Jika sedang bermasalah, apakah ada jalan  untuk memperbaikinya?

Untuk karyawan yang merasa sering tidak dilibatkan atau tidak dihargai di lingkungan kerja, biasanya akan terjadi ketidakcocokan pada budaya kerja di perusahaan, atau bisa jadi pimpinan tidak melihat itu sebagai masalah yang besar.

"Ketika situasi pekerjaan menjadi sulit atau terlalu menantang, lebih mudah untuk mengganti dan mencari pekerjaan lain daripada bekerja dengan berbagai masalah," kata Lou Adler, CEO The Adler Group.

Anda selalu terganggu dengan tantangan kerja yang dihadapi sehari-hari dan ini membuat Anda  jadi sulit mengenali potensi jangka panjang dari pekerjaan yang dilakoni saat ini. Tapi perlu diingat, tidak ada perusahaan yang sempurna.

Anda bisa saja menemukan masalah yang sama pada setiap perusahaan, karenanya jangan gampang menyerah saat mendapat masalah di pekerjaan, kecuali jika Anda memang tidak pernah bisa menyelesaikannya dalam jangka panjang.

2. Apakah Anda bisa menyeimbangkan pekerjaan dan urusan pribadi?

Meskipun terkadang sulit untuk memisahkan kehidupan profesional dan masalah pribadi, stabilitas atau keseimbangan kerja akan mempengaruhi tujuan kerja jangka panjang.

Misalnya, jika Anda memutuskan ingin membeli atau menyicil rumah pada bank, riwayat kerja Anda menjadi salah satu yang akan dipertimbangkan.

Jika Anda sering berpindah kerja, maka persetujuan KPR biasanya juga susah didapat, apalagi jika bekerja di satu perusahaan tidak sampai setahun.

Biasanya bank lebih menyukai memberi pinjaman KPR dengan karyawan yang bisa bekerja dalam jangka panjang di sebuah perusahaan, karena mereka lebih bisa dipercaya.


Karier Stagnan



 3. Apakah Anda berkembang di pekerjaan atau stagnan?

Ada perbedaan antara berkembang di pekerjaan dengan kerja yang stagnan. Jika saat bekerja Anda banyak mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan baru hal ini sebenarnya baik bagi Anda, karena jenjang karier Anda juga akan berkembang.

Namun bila melakukan hal yang sama selama beberapa tahun maka kemungkinan Anda akan menjadi orang yang tertinggal.

Terkadang meski mendapat banyak pengalaman dan berpotensi memiliki jenjang karier yang bagus, orang masih egois ingin pindah kerja dengan harapan yang lebih tinggi, seperti gaji lebih besar atau alasan lainnya. Padahal belum tentu jika keluar kerja Anda bisa bekerja lebih baik daripada pekerjaan yang dilakoni saat ini.

Sebelum benar-benar memutuskan keluar kerja, Anda perlu menemukan strategi yang tepat. Dengan bertanya pada diri sendiri pertanyaan tentang lingkungan kerja, stabilitas, dan jenjang karier, Anda akan lebih sadar dengan segala risiko yang mungkin dihadapi dan lebih siap merencanakan arah karir Anda di masa depan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya