Liputan6.com, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan udara (TNI AU) angkat bicara terkait perusakan Pos TNI AU Ujung Genteng oleh warga Ujung Genteng, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat.
Kadispen TNI AU Marsma Jemmi menyatakan, perusakan pos terjadi Sabtu 11 Februari pukul 18.00 WIB.
Advertisement
Aksi bermula saat Pratu Oka Prasetyo tengah patroli di sekitar pos sekitar pukul 18.00 WIB. Pada saat itu, melintas sepeda motor yang dikendarai salah satu warga setempat melewati kubangan air dan Pratu Oka Prasetyo terkena cipratan air tersebut.
Pratu Oka pun menegur pengendara tersebut. Tak terima ditegur, warga tersebut menghentikan kendaraannya lalu menonjok wajah Pratu Oka.
"Tonjokan dibalas Pratu Oka Prasetyo dengan menempelengnya sehingga salah satu warga tersebut pergi dengan menggunakan sepeda motornya, ujar Marsma Jemmi melalui keterangan tertulis, Minggu (12/2/2017).
Pratu Oka kemudian mendatangi rumah warga tersebut yang tidak jauh dari Pos TNI AU bertemu orangtua dan meminta maaf.
Namun, tak lama kemudian, pukul 19.00 WIB sekitar 400 warga Ujung Genteng tiba-tiba berkumpul di depan Pos TNI AU. Mereka tidak terima salah satu rekannya dipukuli.
"Selanjutnya secara bersama-sama melakukan perusakan terhadap kedua bangunan Pos TNI AU di Ujung Genteng," jelas dia.
Situasi mereda setelah Kapolsek Ciracap datang dan menenangkan warga.
"Pukul 21.15 WIB situasi mulai reda dan warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing," terang dia.
Jemmi menambahkan, akibat peristiwa ini Pratu Oka harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan.
Sampai saat ini Pos TNI AU Ujung Genteng masih di jaga petugas jaga Pos gabungan dari TNI AU Ujung Genteng dibantu Koramil 2214 Surade, Polsek Ciracap dan Satpol PP Ciracap.