Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Statuter (PS) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) meluncurkan PT Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB), sebagai pengganti dan penerus perusahaan asuransi nasional tertua di Indonesia tersebut.
Koordintor PS AJBB Didi Achdijat mengatakan, meskipun baru diluncurkan, namun PT AJB telah memiliki jaringan di 25 wilayah dan 365 cabang yang telah terbangun selama 105 tahun. Selain itu, nama Bumiputera juga telah dikenal masyarakat Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Dengan jajaran direksi yang berpengalaman di industri asuransi, PT AJB menjadi perusahaan asuransi nasional dengan kekuatan baru," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (12/2/2016).
Menurut di, jajaran PS AJBB dan OJK juga mendukung langkah yang dilakukan AJB, karena 40 persen laba bersih AJB akan disetorkan kepada AJBB sebagai salah satu income yang diproyeksikan untuk menyangga pembayaran klaim pemegang polis AJBB.
"Pemberian 40 persen laba bersih AJB itu bukan hadiah, tapi sebagai pembayaran atas penggunaan intangible asset Bumiputera yang dipakai AJB, yaitu nama Bumiputera, jaring, dan SDM serta 25 ribu agen berpengalaman," kata dia.
Selain itu, dengan pembentukan PT (Perseroan Terbatas), memungkinkan penambahan modal segera untuk meningkatkan performa perusahaan. Oleh sebab itu, AJB akan lebih fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan industri asuransi yang dinamis.
Sementara itu, Direktur Utama AJB Wiroyo Karsono mengatakan, pihaknya akan tetap menjaga nilai-nilai luhur, profesionalisme, kebersamaan yang sudah dibangun oleh Bumiputera.
"Kami akan mempertahankan dan bahkan mengembangkan hal-hal yang baik di Bumiputera, termasuk pasar tradisional menengah ke bawah yang sudah dikuasai Bumiputera," ungkap dia.
Selain itu, dengan melihat modal yang dimiliki dan jajaran direksi yang mumpuni, AJB diyakini akan menjadi kompetitor yang diperhitungkan dalam dunia asuransi di Indonesia ke depannya.
"Tekad kami, dalam waktu 2-3 tahun ke depan Bumiputera bisa kembali masuk ke-10 besar perusahaan asuransi di negeri ini, dan kembali diperhitungkan setelah berbagai isu negatif tentang Bumiputera berlalu," tandas dia.