Liputan6.com, Washington, DC - Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) meminta maaf pasca-insiden dinyanyikannya lagu Jerman yang kerap dikaitkan dengan Nazi di sebuah turnamen di Hawaii.
Lagu yang kalimat pertamanya itu berbunyi, "Jerman, Jerman di atas segalanya" dinyanyikan oleh solois pria di Piala Fed. Demikian seperti dilansir BBC, Minggu, (12/2/2017).
Advertisement
Sontak, peristiwa itu memicu kekesalan dan kemarahan dari tim dan fans Jerman. Tak lama USTA mengumumkan permintaan maaf yang tulus kepada tim Fed Cup Jerman dan fans atas lagu nasional yang sudah tak lagi dipakai.
"Kesalahan seperti ini tidak akan terjadi lagi," kata USTA.
Petenis Jerman, Andrea Petkovic dan lawannya, Alison Riske yang berasal dari AS tengah bertanding di babak pertama ketika lagu itu dinyanyikan.
"Itu merupakan bentuk penghinaan mutlak, paling rendah. Itu merupakan hal terburuk yang pernah terjadi pada saya, terutama di Fed Cup," kata Petkovic.
Lagu yang menjadi pemicu kemarahan itu berjudul Deutschlandlied dan menjadi lagu kebangsaan Jerman di bawah Republik Demokratik Weimar. Era ini berlangsung dari tahun 1919 hingga 1933. Namun, 'republik' itu bubar, dan Jerman dikuasai oleh Nazi.
Pasca-Perang Dunia II, kalimat pertama lagu tersebut dihapus dan pemerintah Republik Federal hanya mengadopsi kalimat ketiga yang dimulai dengan bunyi "persatuan dan keadilan dan kebebasan".
Fed Cup merupakan kompetisi tim internasional terbesar di dunia tenis perempuan. Pada tahun 2015, setidaknya terdapat 99 tim.
Sementara itu, Petkovic sendiri dikalahkan Riske dengan skor 7-6 dan 6-2.