Liputan6.com, Paris - Ayah dari calon Presiden Prancis dari kelompok kanan jauh Partai Front Nasional (FN), Marine Le Pen, Jean Marie Le Pen, dilaporkan ke aparat berwenang. Ia dituding menyebar kebencian antar agama.
Hal ini terkait pidato[ Le Pen ]( 285374 "")yang menyinggung isu anti-Yahudi. Pidato yang dilakukannya pada 2014 lalu diunggah ke dalam situs Partai FN.
Ketika itu, Le Pen tengah menyampaikan pidato untuk menjawab kritikan yang dilontarkan beberapa pesohor seperti Madonna, Yannick Noah -- mantan petenis yang juga bekerja sebagai penyanyi-- serta artis keturunan Yahudi, Patrick Bruel.
Ketika Le Pen ditanyai media soal Bruel, ia berkata, orang tersebut akan jadi bagian dari, "sekelompok orang selanjutnya." Jean Marie menggunakan kata "fournee" untuk sekelompok.
Fournee diintepretasikan kata yang merujuk pada "oven". Kata tersebut kerap digunakan Nazi Jerman saat melakukan pembantaian orang Yahudi di kamar gas. Meskipun, Le Pen senior menyangkal ia tak bermaksud menggunakan kata itu.
Baca Juga
Advertisement
Kelompok anti-rasisme Prancis, SOS mengeluarkan kecaman keras terhadap Le Pen senior. Mereka menilai pria tersebut telah menyampaikan pidato anti-semit terburuk di Prancis.
Bruel melihat dirinya diserang Le Pen, tak mau tinggal diam. Menggunakan media sosial twitter dirinya melempar kritikan tajam terhadap politikus senior itu.
"Le Pen kembali membuat kata-kata serangan, apakah ia perlu mengingatkan kami soal wajah aslinya dan FN," sebut Bruel seperti dikutip dari Independent, Senin (13/2/2017).
Tahu ia mendapat kecaman dan kritikan, Le Pen mengeluarkan pembelaan. Ditegaskannya sama sekali tak ada niatan untuk mengeluarkan perkataan anti-Yahudi.
"Kata itu, bukan untuk konotasi anti-semit, ini untuk seorang musuh politik," ucap Le Pen.
Bukan kali ini Le Pen senior bermasalah dengan isu semacam itu. Mantan penerjung payung berusia 88 tahun pernah menyangkal Holocaust.