Lokasi Jadi Pertimbangan Pertama Saat Cari Rumah, Bukan Harga

Akses menuju transportasi publik sebagai faktor penting ketiga bagi para pencari properti di Indonesia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Feb 2017, 08:15 WIB

 

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2016, 98 persen dari konsumen properti di Indonesia menempatkan lokasi sebagai faktor penting dalam pemilihan hunian. Selain itu para pencari properti di Indonesia menganggap keamanan lingkungan juga sebagai salah satu faktor penting dalam mempertimbangkan pembelian rumah.

Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2016 merupakan survei tahunan yang dilakukan oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura, dengan total 1.030 responden. Survei ini juga mengungkapkan bahwa sebanyak 87 persen pencari properti menganggap keamanan lingkungan sebagai faktor terpenting kedua, setelah lokasi.

Dengan kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial, informasi adanya aksi kriminal di berbagai wilayah di Indonesia dapat tersebar dengan cepat. Masyarakat pun dapat mengambil langkah pencegahan dan mewaspadai agar peristiwa tersebut tidak menimpanya.

"Jika aksi kriminal sering terjadi di wilayah tertentu, maka hal ini bisa membuat calon pembeli akan mengurungkan niatnya untuk membeli properti di wilayah tersebut,” jelas Wasudewan, Country Manager Rumah.com seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (14/2/2017). 

Wasudewan melanjutkan, pemerintah daerah dan kepolisian di berbagai wilayah di Indonesia juga berusaha keras untuk menekan angka kriminalitas di wilayahnya. Sebagai contoh adalah wilayah Depok. Meski laporan aksi kriminalitas sepanjang tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, Polresta Depok segera merespons dengan meluncurkan aplikasi Panic Button dan Halo Polisi yang beroperasi di smartphone berbasis Android. Pada 2015, Polresta Depok memperoleh 3.068 laporan kriminalitas, dan sebanyak 3.637 laporan pada 2016.

Strategi yang dilakukan Polresta Depok ini tentu bisa menambah keyakinan masyarakat terhadap keamanan di wilayah tersebut. “Dan dengan keunggulan lain, seperti akses menuju transportasi publik yang memadai serta infrastruktur yang terus berkembang, Depok selalu berada dalam 10 Lokasi Favorit Pencari Properti di Rumah.com sepanjang tahun lalu,” ujarnya.

Begitu pula dengan Bogor dan Bandung yang menempati posisi pertama dan kedua dalam jumlah kasus kriminalitas di Jawa Barat selama tahun 2016.

Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index 2016 juga mencatat akses menuju transportasi publik sebagai faktor penting ketiga bagi para pencari properti di Indonesia dengan persentase sebesar 81 persen.

Bagi pencari properti masa kini, sekarang bukan saatnya lagi mempertimbangkan jarak menuju tempat kerja atau transportasi publik. Waktu tempuh adalah faktor utama, karena mempertimbangkan lalu lintas yang macet dan ketidakpastian di jalan raya.

"Perumahan yang berada dekat stasiun commuter line paling diburu oleh pencari properti karena menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat dan jadwal keberangkatan yang lebih banyak setiap hari dan lebih pasti,” tambah Wasudewan.

Untuk membantu para pencari properti menemukan rumah yang tepat, Rumah.com juga menyediakan pilihan perumahan baru terlengkap dari seluruh Indonesia yang bisa diakses via rumah.com.

“Selain itu, pencari properti juga bisa mengetahui waktu tempuh secara akurat, fasilitas terdekat, dan analisis lokasi yang mendalam melalui Review Properti yang bisa diakses melalui www.rumah.com/review. Ini adalah Review Properti yang pertama dan terlengkap di Indonesia,” pungkas Wasudewan.

Berikut 10 faktor utama yang menjadi pertimbangan pencari properti dalam memilih hunian:
Lokasi 98 persen
Keamanan lingkungan 87 persen
Akses menuju transportasi publik 81 persen
Infrastruktur dan fasilitas sekitar 77 persen
Harga per meter persegi 72 persen
Luas bangunan 71 persen
Desain dan konstruksi 64 persen
Fasilitas dalam lingkungan properti 63 persen
Rencana pengembangan area 57 persen
Kesiapan untuk ditempati 56 persen.

(Gdn/ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya