Liputan6.com, Yogyakarta - Merayakan Hari Valentine bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya berbagi kasih sayang tanpa dijajah perasaan dan kenangan bersama dengan mantan pacar.
Setidaknya itu yang berusaha dilakukan ratusan anak muda di Yogyakarta untuk menyambut Hari Valentine pada tahun ini. Lewat acara bertajuk 'Festival Melupakan Mantan 2017' yang digelar pada 11-13 Februari 2017, para pemuda itu mengajak melupakan mantan di Hari Valentine ini.
Acara tersebut digelar di halaman kantor Kedaulatan Rakyat. Di lantai dua gedung, deretan kertas bertuliskan beragam kutipan yang berbau kenangan dengan mantan terpasang. Ada pula sudut tempat para peserta melarung (menghanyutkan) barang kenangan dari mantan.
'Pojok Riset Move On' juga menarik perhatian banyak orang. Hati berwarna merah dan biru dibuat berlubang-lubang, kemudian peserta memilih menancapkan anak panah di warna merah atau biru. Hati warna merah menandakan orang yang sudah move on dari sang mantan, sedangkan biru menunjukkan yang bersangkutan belum bisa move on.
"Sebenarnya di kertas yang di tempel di papan goresan kenangan mantan justru menunjukkan orang-orang tidak melupakan mantan mereka, karena masih teringat kenangan-kenangan," ujar Mahmud Mada, Ketua Acara Festival Melupakan Mantan, Senin, 13 Februari 2017.
Ia menjelaskan, acara yang pertama kali diadakan pada 2015 itu untuk merespons Hari Valentine yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Ia mengaku menyajikan antitesis Hari Valentine dalam bentuk perayaan yang berbeda serta mengadopsi budaya Nusantara, seperti melarung.
Baca Juga
Advertisement
Barang kenangan dari mantan, tutur Mada, dilarung di acara ini dan oleh panitia akan didonasikan ke orang-orang yang membutuhkan. Kebanyakan barang kenangan berupa boneka, baju, foto, dan sebagainya.
"Untuk tahun ini ada acara baru juga, yakni niti laku, maksudnya orang-orang berjalan dengan lilin mengitari ruangan sembari merefleksikan perjalanan bersama dengan mantan, harapannya setelah ini mereka bisa lega dan move on," ucap Mada.
Selain soal mantan, kata Mada, kegiatan ini juga menjadi ajang pertemuan komunitas seni lewat hiburan dan booth pameran yang tersebar di halaman gedung. Ia menambahkan, Festival Melupakan Mantan tahun ini mengangkat konsep galeri pameran dengan tema 'Kesah' yang lebih banyak mengangkat dinamika-dinamika perpisahan dan kepergian.
Menurut dia, suasana kepergian ini akan dimaknai oleh pasangan muda-mudi Yogyakarta sebagai suatu proses pembelajaran diri untuk hidup yang lebih baik.
Salah satu pengunjung, Ratri (21) mengaku sengaja datang ke acara ini untuk sejenak melupakan sang mantan pujaan hati. Sebab, besok dia berencana merayakan Hari Valentine dengan pacar barunya. Meski sudah punya pacar baru dan datang ke acara ini, bukan berarti ia berniat melupakan mantan pacar selamanya.
"Kalau melupakan berarti tidak pernah kenal sama sekali, padahal mantan pacar juga pernah menjadi bagian dari kehidupan. Yang penting kita bisa move on, itu saja," tutur mahasiswi salah satu PTS di Yogyakarta ini.
Pengunjung lainnya, Hop (22) mengaku baru pertama kali datang ke acara ini. Meski terkait Hari Valentine, Hop mengaku tidak punya rencana apapun karena memang tidak pernah merayakan.
Kedatangan mahasiswa asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu ke festival ini juga dengan tujuan lain, di samping berniat melupakan mantan pacarnya yang sudah putus 1,5 tahun lalu.
"(Ke sini) cuci mata juga. Siapa tahu dapat jodoh," kata laki-laki yang datang ke Festival Melupakan Mantan 2017 bersama dengan teman-temannya tersebut.