Liputan6.com, Jakarta - Pokemon Go, gim mobile kedua buatan Niantic Labs dalam waktu singkat menjadi salah satu gim mobile paling fenomenal pada 2016.
Meski gameplay Pokemon Go sedikit 'menyimpang' dari seri gim Pokemon lainnya, gim berbasis augmented reality (AR) ini hanya butuh tiga minggu untuk mengantongi pendapatan Rp 131,5 miliar per hari.
Seperti gim-gim mobile lainnya, popularitas Pokemon Go pun semakin menurun dan ditinggalkan pemain setiap harinya. Sistem bertarung dengan sesama pemain dan trading Pokemon yang tak kunjung hadir merupakan alasan kenapa mereka 'kabur' dari gim ini.
Baca Juga
Advertisement
Setelah hampir 8 bulan muncul di App Store dan Google Play Store di seluruh dunia, akhirnya Pokemon Go bakal kedatangan fitur yang sudah lama ditunggu.
Di sebuah sesi wawancara, CEO dan founder Niantic Labs John Hanke mengonfirmasi bahwa fitur trading dan pertarungan pemain lawan pemain sudah dikembangkan dan akan diluncurkan dalam waktu dekat ini.
"Kami (Niantic Labs) menunda fitur ini karena harus menyelesaikan masalah besar di server sesaat setelah Pokemon Go diluncurkan. Jika tak harus mengatasi masalah tersebut, kedua fitur pasti sudah muncul," ungkap Hanke yang Tekno Liputan6.com kutip dari laman BGR, Selasa (14/7/2017).
Sekadar informasi, Pokemon Go saat peluncurannya harus menghadapi berbagai masalah yang cukup ruwet. Mulai dari server yang offline hingga GPS yang tak dapat dideteksi adalah beberapa masalah yang terjadi terhadap pemain Pokemon Go selama berhari-hari.
Pokemon Go saat ini sudah dapat diunduh di Apps Store dan Google Play Store secara gratis.
(Ysl/Isk)