Liputan6.com, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi meninjau para korban banjir di lokasi terparah bencana di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Senin, 13 Februari 2017.
Pada kesempatan itu, gubernur mengatakan peristiwa bencana seperti itu memang tidak diinginkan. Namun, penyebab bencana harus dicari agar tidak selalu berulang.
"Saya atas nama Pemerintah Provinsi NTB ikut berbela sungkawa atas terjadinya musibah banjir bandang yang telah menimbulkan banyak kerugian," kata Gubernur NTB dalam peninjauannya di Desa Sambelia, dilansir Antara, Lombok Timur.
Ia mengatakan, pihaknya sedang mencari penyebab utama musibah seperti itu bisa terjadi. "Nanti kita investigasi, apakah memang ini faktornya karena perilaku manusia yang merusak lingkungan. Mari kita perbaiki bersama-sama ke depan dan hal ini juga harus kita jadikan pelajaran," kata Zainul.
Selain itu, gubernur juga mengaku akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah Lombok Timur serta pihak terkait lainnya untuk antisipasi serta program penanggulangan pascabencana atau mitigasi.
Karena itu, ia menugaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk membantu korban yang telah kehilangan tempat tinggal melalui program rumah layak huni dengan berkoordinasi dengan kementerian terkait.
Baca Juga
Advertisement
"Tadi saya sudah mendapat gambaran. Nanti akan ada bantuan bagi korban banjir melalui program rumah layak huni. Jangan khawatir untuk makan minum sudah ada dapur umum yang siap melayani 24 jam," ujar dia.
Tidak hanya itu, kata gubernur, akan ada bantuan dari Kementerian Sosial yang akan diatur teknisnya oleh Kepala Dinas Sosial NTB.
"Kita akan bantu secepat mungkin supaya masyarakat kita kembali hidup seperti sedia kala dan normal kembali termasuk traumanya secara perlahan dengan para tokoh agama dan psikolog untuk mengembalikan kepercayaan diri atau trauma healing," kata Zainul.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, banjir di Kecamatan Sambelia menyebabkan satu orang meninggal dunia. Sejumlah infrastruktur seperti sekolah, rumah, lahan persawahan, dan jalan raya rusak berat.
Bahkan, Jembatan Sambelia putus diterjang banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu.
Bantuan dari Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengirim tim kesehatan dan bantuan logistik bagi korban banjir di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
"Bantuan tersebut diserahkan utusan Pemkot Surabaya kepada Bupati Sumbawa Husni Djibril di pendopo bupati," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Zainal Abidin melalui pesan singkat yang diterima di Mataram, Senin malam.
Menurut dia, bantuan tersebut sebagai wujud kepedulian warga dan Pemerintah Kota Surabaya kepada warga Kabupaten Sumbawa yang menghadapi musibah banjir. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai senilai Rp 100 juta.
Selain itu, bantuan logistik berupa 309 lembar tikar plastik, 500 lembar sarung, 500 lembar baju kaos dewasa, 204 lembar baju kaos anak-anak, 100 lembar baju seragam SD, dan 100 lembar baju seragam SMP.
Ada baju kemeja laki-laki sebanyak 500 lembar, daster 500 lembar, pakaian bayi 200 lembar, pembalut, dan diapers sebanyak empat kardus. "Bantuan berupa makanan juga diberikan, yakni 30 kardus mi instan, roti gabin, bubur bayi, susu bayi dan obat-obatan," ujar Zainal.
Tak hanya logistik, Surabaya juga akan membantu penanganan pascabanjir di Kabupaten Sumbawa dengan mengirim tim berjumlah delapan orang. Mereka adalah Kasubbid Pencegahan pada Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB dan Linmas) Pemkot Surabaya, Ario B Permadi.
Selain itu, staf pada Bagian Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat David Ariani Baim, Staf BPB dan Linmas Sudarmadji.
Untuk tenaga kesehatan yang berasal dari Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya, yakni Dr Lusi Daratan Nur Fita, Dr Rentha Purnamasari, Angela Devi Cony S.Kep, Ika Nur Widayati, S.Kep, dan Anton Sujarwo, S.Kep.
Lebih lanjut, Zainal mengatakan, tim kesehatan itu akan melayani warga terdampak banjir. Mereka terbagi dalam dua tim di Kecamatan Moyo Hilir, yakni posko 1 di Desa Batu Bangka, dan posko 2 di Desa Kakiang.
"Tim kesehatan dari Surabaya itu sudah mulai bertugas di posko masing-masing," kata Zainal.
Advertisement