PLN Tambah Pasokan Listrik 155 MW untuk Kaltim dan Kalseteng

PLN menyelesaikan pembangunan jaringan transmisi 150 KV di wilayah Kalselteng dan Kaltim

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 14 Feb 2017, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) telah menyelesaikan pembangunan jaringan transmisi 150 kilo Volt (kV) dari Gardu induk (GI) Bangkanai ke GI Muara Teweh yang berada di Kabupaten Barito Utara menuju GI Buntok yang berada di Kabupaten Barito Selatan ke GI Tanjung yang berlokasi di Kabupaten Tabalong. Dengan pembangungan itu, sistem kelistrikan Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) serta sebagian dari wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mendapatkan tambahan pasokan listrik.

Tambahan pasokan itu berasal dari PLTMG Bangkanai 155 Megawatt (MW). Untuk tahap awal, listrik yang berhasil masuk sistem sebesar 25 MW.

"Pasokan listrik dari PLTMG Bangkanai sangat penting untuk memenuhi kebutuhan akan listrik di Kalselteng yang terus mengalami pertumbuhan. Oleh karena itu, kami bersyukur atas kerja keras PLN dan bantuan warga serta stakeholder dan pemerintah daerah setempa. Sekarang transmisi tersebut sudah bisa mengalirkan listrik dari pembangkit untuk para pelanggan," ujar Direktur Bisnis Regional PLN Kalimantan Djoko Raharjo Abumanan dalam keterangan resminya, Selasa (14/2/2017).

Djoko menambahkan transmisi Bangkanai-Muarateweh-Buntok -Tanjung resmi menyalurkan listrik pada Rabu (8/2) tepat pukul 10.40 WITA setelah sebelumnya berhasil melalui sejumlah uji kelayakan penyaluran beban.

Sejak Oktober 2016, pasokan listrik dari PLTMG Bangkanai sebenarnya sudah dapat menjangkau Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara dan Buntok, Kabupaten Barito Selatan karena jaringan transmisi 150 kV dari PLTMG Bangkanai sudah selesai menjangkau dua wilayah tersebut. Sedangkan jaringan transmisi 150 kV dari Buntok menuju Tanjung sepanjang 84 kilo meter sirkuit (kms) masih terkendala permasalahan pembebasan lahan.

Dengan beroperasinya jaringan transmisi 150 kV dari GI Buntok ke GI Tanjung, maka aliran listrik yang dihasilkan PLTMG Bangkanai tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Barito Utara dan Barito Selatan, namun juga bisa dinikmati oleh masyarakat Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah maupun sebagian Kalimantan Timur yang masuk di dalam sistem Interkoneksi Kalselteng.

“Adanya sistem kelistrikan yang masuk ke Bangkanai membuat daerah yang sebelumnya hutan ini mulai dimanfaatkan masyarakat untuk membangun pemukiman di wilayah sekitar,” ungkap Djoko.

Untuk tahap pertama, saat ini daya listrik yang disuplai masih sebesar 25 MW dikarenakan pada fase awal masih diperlukan pengujian stabilitas dan keamanan sumur gas yang menyuplai PLTMG Bangkanai. Selain itu, pada tahap awal ini juga akan dilakukan pengecekan stabilitas proteksi jaringan transmisi. Harapannya dalam satu atau dua minggu ke depan PLTMG Bangkanai dapat menyuplai secara maksimal atau sebesar 155 MW.

PLTMG Bangkanai 155 MW ini merupakan pembangkit peaker pertama di Kalimantan yang menggunakan Compressed Natural Gas (CNG). Dan saat ini juga tengah berlangsung tahap pembangunan PLTMG Bangkanai 155 MW unit 2 yang ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada Maret 2018.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya