Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jalan Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dalam kunjungan tersebut, Budi Karya menyempatkan diri untuk menjajal alat simulator gempa bumi yang dimiliki BMKG.
Alat simulator yang dijajal Budi Karya berbentuk ruang ruang kecil. Di mana, ruang kecil itu merefleksikan gempa yang sesungguhnya atau dari data gempa yang terekam.
Baca Juga
Advertisement
Kebetulan, Budi Karya merasakan Gempa Simeuleu yang terjadi tahun 2012. Gempa itu berkekuatan 8,5 SR. Sementara Budi Karya merasakan gempa seolah berada di jarak 200 km.
"Ini hasil pencatatan riil oleh alat, dilakukan konversi ke sistem hidrolik," kata Oriza Sativa, pegawai BMKG yang menjalankan simulator gempa, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Dia mengatakan, gempa besar lain yang telah terekam simulator ini ialah Gempa Padang. Memang, gempa ini berkekuatan 7,9 SR. Namun, karena titik gempa yang dekat membuat gempa ini terasa dahsyat. "Jarak di bawah 100 km," kata dia.
Oriza mengatakan, adanya alat ini untuk pendataan BMKG. Kemudian, alat ini berfungsi untuk mengetahui gempa yang terjadi secara riil.
Lebih lanjut, alat tersebut telah mendata beberapa peristiwa gempa sampai tahun 2008. Sehingga, peristiwa Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004 tidak tercatat.
Untuk diketahui, Budi Karya datang ke BMKG sekitar pukul 15.15. Selain Budi Karya, nampak pula Kepala BMKG Andi Eka Sakya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo, Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugiharjo. (Amd/Nrm)