Liputan6.com, Jakarta Pilkada DKI 2017 jadi ajang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik dari pilihan yang ada. Hal ini berlaku juga bagi Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) yang lebih dikenal sebagai pasukan oranye di DKI Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Kepada Liputan6.com sejumlah pasukan oranye ini mengaku antusias mencoblos pada Pilkada 2017 ini. Seperti yang diungkapkan Nurman, yang memilih mencoblos di pagi hari, agar bisa bekerja di siang hari.
"Pilkada yang sekarang seru, lebih rame, persaingan sama-sama kuat. Makanya saya tadi pagi-pagi nyoblos dan tahu pilih yang mana," katanya di sela-sela istirahat menyapu pinggir jalan TB Simatupang Jakarta pada Rabu (15/2/2017)
Harapan Nurman serta PPSU lain tidak neko-neko. Mereka hanya ingin hidupnya lebih sejahtera.
"Harapannya sih pemimpin yang nanti terpilih lebih baik dari sekarang yang udah baik ini," kata PPSU dari Kelurahan Gedong Jakarta Timur, Dewi.
Wanita 34 tahun yang sudah dua tahun menjadi tim PPSU ini berharap bantuan yang ia terima dari pemerintah, seperti program Kartu Jakarta Pintar bagi anaknya, diteruskan.
Sehingga dia tidak lagi pusing saat membeli buku tulis, seragam, sepatu dan susu bagi anaknya yang sekolah.
Peningkatan perekonomian juga jadi harapan PPSU pada calon pemimpin DKI Jakarta. "Ya, penting buat hidup tiga anak dan satu istri cukup, lah," kata PPSU dari Bambu Apus, Nemin di saat yang berbeda.
"Ya, kalau bisa naik gaji PPSU. Syukur-syukur bisa jadi pegawai tetap," kata Dewi.
Harapan lainnya pun beragam mulai dari tidak macet, transportasi mudah, dan pelayanan pemerintah dipermudah.
Siapapun yang memenangkan Pilkada DKI 2017, mereka yakin sosok pemimpin itu hadir untuk menyejahterakam warga. Dan yang nantinya mampu memajukan warga DKI Jakarta ke arah lebih baik.
"Jangan sampai kemajuan yang ada terus jadi mundur di periode kepemimpinan nanti," kata Dewi menekankan.