Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan ekspor gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) Indonesia ke Korea Selatan (Korsel) dan Jepang akan berakhir masa kontrak pada 2018.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Taslim Z Yunus mengatakan, berakhirnya kontrak ekspor gas ke Korea Selatan dan Jepang bersamaan dengan berakhirnya pengarapan masa kontrak Wilayah Kerja Migas oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
"Sekarang kita kelebihan, kontak LNG kita ke Korea Selatan, Jepang, hampir habis berkaitan dengan berakhirnya wilayah kerja migas," kata Yunus, di Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Yunus menyebutkan, wilayah kerja Mahakam merupakan salah satu sumber gas yang dieskpor ke Korea Selatan dan Jepang.
Kontraknya akan berakhir pada awal 2018, bersamaan dengan berakhirnya kontrak pengelolaan yang saat ini dipegang PT Total E&P Indonesia dan pada periode berikutnya beralih ke PT Pertamina (Persero).
"Mahakam dan Sanga-Sanga dan East Kalimantan, jadi kontrak LNG dikaitkan dengan kontrak wilayah kerja juga kalau berakhir berkaitan dengan dengan kontrak gas awal 2018. Mahakam itu berakhir 2017," ujar dia.
Taslim menuturkan, gas yang sebelumnya diekspor ke Korea Selatan dan Jepang tersebut, akan dialokasikan ke dalam negeri. Dengan begitu tidak ada kekurangan pasokan gas di dalam negeri.
"Surplus tidak akan kekurangan untuk LNG. Belum ada pembicaraan lanjut ekspor, diutamakan domestik dulu," tutur Taslim.