Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya memastikan Pilkada DKI Jakarta 2017 bebas dari politik uang.
"Tidak ada. Kalau ada, sudah rapat pasti karena tim OTT (Operasi Tangkap Tangan) sudah di mana-mana," kata Kapolda Metro Jaya Irjenpol Mochamad Iriawan di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/2/2017).
Advertisement
Iriawan menyatakan tim OTT politik uang bentukan Polda Metro Jaya tidak menemukan aksi pembagian uang untuk memilih salah satu pasangan calon. Tim OTT disebutnya akan mudah menemukan orang yang melakukan politik uang.
Iriawan juga menyatakan Pilkada DKI juga tidak diwarnai pengerahan massa, kendati terjadi insiden kecil pemukulan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18 RW 07 Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
"Itu kan tidak terlalu besar. Jangan terlalu dibesar-besarkan. Artinya, kan, hanya lingkup di sekitar kelurahan saja," ujar Iriawan.
Kejadian itu bermula saat petugas panitia pengawas menegur tim pemantau dari pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat karena mengenakan kemeja kotak-kotak. Tim paslon dua membalas teguran ini dengan marah-marah, sehingga terjadi keributan.
Tim pemantau itu adalah salah satu anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Andapotan Sinaga. Sekitar lima orang berpakaian kemeja kotak-kotak lalu memukul pengurus RW hingga terluka.
Tindakan ini memancing warga lain yang berada di sekitar TPS untuk membalas pemukulan oleh kelima orang itu, sehingga salah satu pemukul pengurus RW yang dianiaya warga harus dirawat di Rumah Sakit Cikini Jakarta Pusat lantaran terluka.