Liputan6.com, Jakarta - Satelit Telkom 3S resmi meluncur pada Rabu (15/2/2017) pukul 04.39 WIB kemarin. Misi peluncuran dengan nama Flight VA235 ini dinyatakan sukses mencapai transfer orbit pada menit ke-39 lewat 43 detik.
Namun, mengapa baru mencapai transfer orbit? Menurut Koordinator Proyek Satelit Telkom 3S, Anggoro K Widiawan, ada sejumlah tahapan yang harus dilalui satelit tersebut untuk bisa mencapai tujuan orbit di 118 derajat Bujur Timur (BT).
Baca Juga
Advertisement
"Begitu masuk transfer orbit, satelit Telkom 3S mulai melakukan perjalanan atau manuver sendiri untuk menuju tujuan orbitnya," ujar Anggoro saat ditemui Tekno Liputan6.com usai nobar siaran langsung peluncuran satelit Telkom 3S di Telkomsel Smart Office (TSO), Jakarta.
Ia menjelaskan, saat melakukan proses manuver, Telkom 3S akan 'singgah' dulu di orbit 135 derajat BT. Perjalanan untuk sampai ke orbit ini membutuhkan waktu selama 9-10 hari. Perkiraannya, Telkom 3S sampai di orbit 135 derajat BT pada 23 Februari mendatang.
"Di orbit ini, satelit Telkom 3S akan melakukan tes frekuensi untuk C-Band yang berlangsung sampai 7 Maret. Setelah itu, satelit akan melakukan drifting atau pergeseran orbit selama 18 hari," ungkapnya.
Proses drifting selama 18 hari akan dilalui Telkom 3S untuk sampai ke orbit tujuan di 118 derajat BT, yakni tepatnya pada 26 Maret 2017. Sama seperti di orbit persinggahan, Telkom 3S juga akan menjalani tes frekuensi extended C-Band dan Ku-Band.
"Sebetulnya, Telkom 3S sudah fully function untuk beroperasi sejak 24 Februari," tambahnya.
Satelit Telkom 3S memiliki 49 transponder, yang terdiri dari 10 KuBand, 24 C Band, dan 8 Extended. Masa operasinya diperkirakan mencapai 18 tahun (aktif 15 tahun).
(Cas/Isk)