Aturan Emisi Ketat, Isuzu dan Hino Garap Bus Hybrid Bersama

Isuzu dan Hino sepakat untuk bekerja sama mengembangkan bus dengan dua sumber tenaga alias hybrid.

oleh Rio Apinino pada 16 Feb 2017, 14:00 WIB
Bus Gandeng di Jepang (Foto: wikimedia.org).

Liputan6.com, Tokyo - Mobil penumpang hybrid sudah relatif sering didengar, meski di Indonesia produknya masih sedikit. Namun apa yang dilakukan Isuzu dan Hino ini agak berbeda. Bukan mobil, mereka ingin ciptakan bus hybrid.

Dilaporkan responsejp.com, pada 13 Februari lalu, Isuzu dan Hino sepakat untuk bekerja sama mengembangkan bus dengan dua sumber tenaga. Bukan hanya bus standar, mereka ingin membuat bus gandeng, yang jelas ukurannya lebih besar.

Ini bukan tanpa alasan. Bus gandeng lebih efisien ketimbang bus reguler. Ukurannya juga sesuai dengan peraturan pemerintah.

Rencananya, produk ini akan dikembangkan melalui perusahaan bernama J-Bus, di mana Isuzu dan Hino berinvestasi di dalamnya sejak 2014 lalu. Kedua perusahaan itu mengatakan, jika tidak ada halangan berarti, bus bakal rilis pada 2019 nanti.

Namun perlu dicatat, kolaborasi ini hanya berlaku di Jepang, tidak di negara lain.

Ini adalah salah satu strategi dalam menguasai pasar bus Jepang. Di sana, aturan emisi sudah cukup ketat sehingga membuat pabrikan berlomba membuat kendaraan yang semakin ramah lingkungan. Ini tidak hanya berlaku bagi kendaraan komersil, tapi juga kendaraan penumpang.

Tahun lalu, keduanya sepakat untuk memperluas produksi 30 persen, atau menghasilkan 2.500 bus per tahun. Spesialisasi mereka adalah bus dengan kapasitas 30 penumpang atau lebih. Produk mereka diberi nama Hino S'elega dan Gala.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya