Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penjualan (tidak diaudit) naik 9,8 persen sekitar lebih dari Rp 40 triliun pada 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,5 triliun.
Kenaikan penjualan itu mendorong laba bersih tumbuh 9,2 persen menjadi Rp 6,4 triliun pada 2016. Pertumbuhan kinerja Unilever didukung kedua segmen bisnisnya home and personal care dan food and refreshment. Kedua segmen itu masing-masing memberikan kontribusi 69 persen dan 31 persen terhadap total penjualan perseroan.
Pada kuartal IV 2016, home and personal dan food and refreshment masing-masing catatkan pertumbuhan 10,8 persen dan 12,8 persen secara year on year (YoY). Perseroan akan umumkan kinerja audit sepanjang 2016 pada akhir Maret 2017.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/2/2017), Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk Tevilyan Yudhistira Rulis melhat ada penguatan permintaan konsumen sepanjang 2016. Namun, permintaan belum pulih pada tingkat yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Oleh sebab itu, kami memiliki prioritas untuk menang bersama dengan pelanggan dan konsumen kami di tengah pasar yang menantang melalui upaya percepatan inovasi di kategori yang relevan, optimalisasi proximity channel dan peningkatan aksebilitas produk-produk kami," ujar dia.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini, saham PT Unilever Indonesia Tbk naik tipis 0,41 persen ke level Rp 42.600 per saham. Total frekuensi perdagangan 958 kali dengan nilai transaksi Rp 18,8 miliar.