Liputan6.com, Pekanbaru - Bocah 4 tahun bernama Nabila menjadi korban kekejaman ibu tirinya. Warga Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siakhulu, Kabupaten Kampar, Riau, itu luka lebam akibat siksaan ibu tiri Adilla Dwi Aprilia. Tragis, tragedi itu terjadi di Hari Kasih Sayang.
Warga yang mengetahui penyiksaan itu kemudian melaporkannya ke Mapolsek setempat. Setelah penyelidikan dan pengambilan visum Nabila, sang ibu tiri diamankan untuk proses lebih lanjut.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo membenarkan adanya dugaan kekerasan terhadap anak di bawah umur itu.
"Korban sudah dibawa ke rumah ketua RT setempat untuk dirawat sementara," kata mantan Kapolres Pelalawan ini, Kamis (16/2/2017).
Guntur menyebutkan, bocah Nabila diketahui dianiaya pada Selasa, 14 Februari 2017, yang bertepatan dengan perayaan Hari Kasih Sayang. Pelaku menganiaya anak tirinya ketika suaminya yang merupakan ayah korban, tidak berada di rumah.
Baca Juga
Advertisement
"Ayah korban selalu keluar kota karena bekerja sebagai sopir," ujar Guntur.
Dugaan sementara, korban tak hanya sekali mengalami kekerasan fisik. Hal itu sudah berlangsung sejak Adilla menikah dengan ayah korban beberapa bulan lalu.
"Sudah dua bulan menikah dengan ayah pelaku. Sebelumnya tinggal di kawasan Kulim di Pekanbaru, kemudian pindah ke Desa Pandau di Kabupaten Kampar," kata Guntur.
Tak hanya fisik, korban juga diduga mendapat tekanan mental karena sering dimarahi dan diintimidasi. Di samping itu, apa yang diminta korban kepada ibu tirinya tak pernah kesampaian.
"Hasil penyidikan, pelaku diduga mendorong korban hingga terbentur ke dinding. Hal ini menyebabkan luka di kepala hingga mendapatkan beberapa jahitan," tutur Guntur.
Di samping itu, berdasarkan hasil visum, terdapat luka memar cukup banyak di bagian korban akibat kekerasan benda. Lebam juga terdapat pada kening anak tiri Aldilla.
"Pengakuan pelaku kepada penyidik karena kesal dengan korban sehingga berbuat demikian," kata Guntur. Aksi ibu tiri ini pun menjadi sisi kontras dari perayaan Hari Kasih Sayang.