Warga Bukit Duri: Air Sempat Surut tapi Naik Lagi Semalam

Ada tiga RW yang terdampak banjir di Bukit Duri, Jakarta Selatan

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 16 Feb 2017, 13:17 WIB
Banjir dikawasan Bukit Duri

Liputan6.com, Jakarta - Usai penghitungan suara Pilkada DKI 2017 pada 15 Februari kemarin, kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan langsung terendam banjir. Hal itu disampaikan warga yang tinggal di sekitaran SMAN 8 Bukit Duri.

Salah seorang warga Bukit Duri, Andi (32) mengatakan, air memang mulai meninggi sedari sore usai pencoblosan cagub-cawagub DKI. Ketinggian air pun sempat naik turun hingga pukul 01.00 WIB dini hari tadi.

"Air mulai masuk jam 16.00 WIB sore. Tapi surut tuh jam 20.00 WIB. Eh naik lagi sekitar jam 23.00 WIB," tutur Andi di lokasi pengungsian, Aula Komplek Garuda, Jalan Manggarai Selatan IX, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017)

Hanya, memang peringatan air naik dari RT setempat sudah disampaikan. Untuk itu banyak juga warga Bukit Duri yang telah bersiap dan memilih untuk mengungsi lebih awal.

"Saya ada bayi ini. Jadi langsung ngungsi saja. Kalau sudah surut baru balik lagi. Sekarang di pengungsian dulu," jelas Andi.

Lurah Bukit Duri Mardi Youce menyebut, ada tiga RW yang terdampak banjir di Bukit Duri, Jakarta Selatan. RW 10 menjadi lokasi terdampak banjir terdalam dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter.

"Di RW 10 ada lima RT yang terkena banjir. Mulai dari RT 6, 9, 11, 12, dan 15," ujar Mardi.

Adapun wilayah lain yaitu RW 11, ada tiga RT yang terdampak banjir yakni RT 3, 4, dan 5. Sementara RW 12 ada empat RT yaitu RT 1, 2, 3, dan 4. "Kalau di dua RW ini ketinggian mulai dari 10 hingga 80 cm," kata dia.

Berdasarkan data, lanjut Mardi, kejadian banjir itu merupakan yang pertama dari dua tahun terakhir. Hal itu dikarenakan proyek normalisasi Ciliwung di daerah tersebut belum rampung sepenuhnya.

"Karena turapnya belum selesai. Ada sebagian yang masih berlubang sehingga air masih menembus ke pemukiman," pungkas Mardi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya