Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Aksi jual investor asing turut menekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (16/2/2017), IHSG turun tipis 2,67 poin atau 0,05 persen ke level 5.377,99.
Ada sebanyak 224 saham merosot sehingga menekan IHSG. Sedangkan 114 saham menguat dan 91 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.385,27 dan terendah 5.357,71.
Baca Juga
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 447.152 kali dengan volume perdagangan 25,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,3 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 402 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.314.
Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk indeks ada empat sektor tertekan dan enam sektor menguat. Sektor yang melemah adalah perkebunan, pertambangan, keuangan dan perdagangan.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MTSM naik 24,22 persen ke level Rp 400 per saham, saham VOKS melonjak 20,45 persen ke level Rp 1.325 per saham, dan saham NIKL naik 16,97 persen ke level Rp 3.860 per saham.
Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham ENRG turun 23,53 persen ke level Rp 52 per saham, saham PLAS tergelincir 23,05 persen ke level Rp 127 per saham, dan saham APII turun 19,33 persen ke level Rp 192 per saham.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi sebelumnya telah memperkirakan bahwa IHSG bergerak melemah. Laju IHSG tertekan aksi jual investor asing.
Hal ini juga terjadi pada perdagangan selasa kemarin dimana investor asing melakukan aksi jual di kisaran Rp 380 miliar. Di luar itu, bursa Asia juga sebagian besar melemah sehingga ikut menjadi pemberat gerak IHSG.
(Gdn/Nrm)