Liputan6.com, Jakarta - Dunia musik Indonesia kembali diramaikan oleh satu band indie bernama The Papa. Band yang terdiri dari Faishal Rizal, Djalu Wijaya, dan Hendi Dwi Ayudha ini mengusung genre yang sudah lama tidak dilirik, ska. Namun istimewanya, mereka menyebut dirinya sebagai band beraliran ska Melayu.
Mengusung hal baru di dunia musik, para personel The Papa menjanjikan bahwa warna lagu-lagu mereka tetap berpegang pada akar ska. "Kami tidak hanya memasukkan unsur Melayu yang ada di musik kami. Di single terbaru saja ada musik dangdutnya," ujar Isal kepada Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu lagu The Papa yang tengah digencarkan oleh para personelnya adalah "Ciyus". Lagu bertemakan cinta itu dikemas dengan santai dan jenaka. "Ciyus" diakui oleh para personelnya bakal memberikan sesuatu yang berbeda hingga membuat para pendengarnya tak berhenti bergoyang.
Nama The Papa sendiri diambil dari status para personelnya yang telah berumah tangga dan menjadi seorang ayah. Di balik musik ska yang diusung, mereka juga memiliki misi yang sangat mulia, yaitu untuk bisa membahagiakan anak istri sekaligus para pendengar musik di seluruh Indonesia.
The Papa sendiri kini berdiri di bawah sebuah label baru Wow Musikindo yang berniat untuk merilis artis dengan keunikan masing-masing hingga semuanya bisa diterima secara luas di kancah musik Indonesia.
Belakangan ini, The Papa tengah mempromosikan lagu barunya yang diberi judul "Dik Siti". Menurut mereka, lagu tersebut dikemas dengan beat yang lebih up dan chord yang lebih mudah didengar.
Simak video Akustik Plus edisi The Papa <- di sini.