Kematian Kim Jong-nam dan 7 Daftar Pembunuhan oleh Korut di LN

Diduga, ada empat pria terlibat dalam pembunuhan itu. Mereka justru komplotan inti di balik kematian Kim Jong-nam di Kuala Lumpur.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 17 Feb 2017, 07:48 WIB
Kematian Kim Jong-nam dan 7 Daftar Pembunuhan oleh Korut di LN (AFP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kematian Kim Jong-nam, kakak Kim Jong-un mengejutkan publik. Apalagi, ia tewas di Bandara Internasional Kuala Lumpur kala menuju ke Makau tempat ia tinggal di pengasingannya.

Yang lebih dramatis, ia diduga tewas diracun oleh dua orang perempuan. Salah satu terduga pembunuhnya adalah Siti Aishah WNI asal Serang, Jawa Barat.

Menurut otoritas Malaysia, sebelum tewas, Kim Jong-nam sempat mengatakan kepada tim medis ia diserang oleh semprotan kimia beracun.

Diduga, ada empat orang pria terlibat dalam pembunuhan itu. Disebut-sebut mereka justru komplotan inti di balik kematian Jong-nam.

Sejauh ini, pihak Korea Utara bungkam terhadap kematian Kim Jong-nam. Namun kedubes mereka di Kuala Lumpur telah meminta jenazahnya agar dikirim ke Pyongyang.

Dikutip dari Associated Press, jika benar Kim Jong-nam tewas dihabisi oleh rezim Korut, ia adalah daftar terbaru sejumlah kerabat yang tewas dibunuh.

Tak hanya itu, pria yang disebut-sebut berusia 45 tahun itu, masuk dalam daftar korban serangkaian rencana pembunuhan rezim Korut di luar negeri.

Liputan6.com mengutip dari AP dan berbagai sumber lainnya pada Kamis (16/2/2017).


1. Pembunuhan Rumah Biru Tahun 1968

Pada tahun 1968, tim 31 komando Korut diam-diam memasuki kediaman Presiden Korea Selatan di Seoul.

Petugas keamanan Korsel berhasil menggagalkan serangan itu di menit-menit terakhir. Salah satu tentara komando Korut berhasil ditangkap, sisanya kabur. Kepada petugas polisi, tentara bayaran itu mengaku diperintah untuk menggorok leher Presiden Korsel saat itu, Park Chung-hee.

Presiden Park murka. Ia membalas dendam dengan membuat pasukan rahasia yang bertugas menghancurkan istana pendiri Korea Utara.

Namun, tensi kemudian mereda, tetapi pasukan rahasia Korsel marah karena infiltrasi dibatalkan. Mereka memberontak tahun 1971 dan membunuh para pelatih.


2. Percobaan Pembunuhan Presiden Tahun 1974

Pada tahun 1974, presiden Park -- ayah dari pemimpin Korsel yang tengah dimakzulkan, selamat dari percobaan pembunuhan di Jepang.

Saat itu, Presiden Park tengah berpidato di Tokyo. Ia ditembak oleh Mun Se-gwang, aktivis pro-Pyongyang yang berada di Kepang.

Se-gwang gagal menembak Park, tapi peluru meleset mengenai ibu negara, Yuk Young-soo. Pria itu berhasil diringkuk dan dieksekusi pada tahun berikutnya.


3. Bom di Myanmar Tahun 1983

Agen mata-mata Korea Utara meledakkan bom yang ditujukan kepada pemimpin Korsel saat ia mengunjungi Burma pada tahun 1983.

Presiden Chun Doo-hwan selamat dari serangan itu, tetapi 20 orang tewas termasuk empat menterinya, Dubes Korsel di Yangon dan beberapa pejabat tinggi.

Satu agen Korea Utara ditembak mati oleh polisi. Agen kedua berhasil ditangkap untuk dieksekusi. Adapun agen ketiga meninggal di penjara tahun 2008.

Burma, yang kini dikenal dengan Myanmar memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara setelah pengeboman itu. Namun, mereka memperbaiki hubungan pada tahun 2007.


4. Korean Air Meledak 1987

Maskapai Korsel, Korean Air yang terbang dari Baghdad ke Seoul meledak di atas Laut Andaman. Seluruh penumpang dan kru berjumlah 115 orang tewas seketika.

Pihak keamanan menemukan perancang insiden itu.

Dua bomber ditemukan di Bahrain di mana seorang agen laki-laki bunuh diri dengan menggigit kapsul sianida yang tersembunyi dalam sebatang rokok karena mereka hendak dibawa ke tahanan.

Agen lainnya, Kim Hyon-hee, ditangkap dan dibawa ke Seoul. Dia kemudian mengaku serangannya itu bertujuan untuk menghambat Olimpiade Musim Panas Seoul 1988. Dia dijatuhi hukuman mati namun kemudian diampuni.


5. Pembunuhan Diplomat tahun 1996

Diplomat Korea Selatan Choi Duk-keun ditemukan dipukul sampai tewas di Vladivostok pada tahun 1996.

Alasan kematiannya menurut media-media Korsel adalah balas dendam Korut atas kematian 25 awak kapal selam yang tengah mencoba memasuki perairan Selatan.



6. Kematian Keponakan Selingkuhan

Lee Han-young, keponakan salah satu mantan gundik dari pemimpin kedua negara itu Kim Jong-il, ditemukan tewas dengan luka tembak di depan sebuah apartemen Seoul pada tahun 1997.

Lee telah membelot ke Korea Selatan melalui Swiss pada tahun 1982, tetapi Seoul merahasiakan kedatangannya sampai tahun 1996, ketika ibunya juga melarikan diri Utara.

Lee telah mengecam keras negara dan paman diktatornya. Penyelidikan kematiannya menyimpulkan Lee dibunuh oleh agen Korea Utara sebagai  balas dendam Pyongyang. Pembunuhnya berhasil kembali ke Korea Utara sebelum mereka bisa ditangkap.


7. Aksi Pembelotan Pejabat Tinggi Tahun 2010

Pada tahun 2010, dua agen yang menyamar sebagai pembelot ditangkap dalam komplotan untuk membunuh Hwang Jang-yop, sekretaris Partai Buruh yang mencari suaka di Korea Utara.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan, kedua agen itu berasal dari badan intelijen militer utama Korea Utara dan berada di bawah perintah untuk menggorok leher Hwang.

Hwang, yang pernah jadi murid Kim Jong-Il, kerap mengkritik pemerintah Korea Utara setelah melakukan pembelotan tahu 1997.

Korea Utara menyebut Hwang sebagai pengkhianat dan "manusia sampah."

Dia meninggal enam bulan setelah penangkapan para agen itu di usia 87.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya