Pasokan Daging Kerbau Masih Langka di Pasar Tradisional

Pemerintah mengimpor daging kerbau dari India sebagai pengganti daging sapi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Feb 2017, 11:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengimpor daging kerbau dari India sebagai pengganti daging sapi. Itu dilakukan demi menstabilkan harga daging di pasaran. Namun, daging kerbau masih langka di pasar tradisional.

Ayuningtyas (36), ibu rumah tangga yang tengah berbelanja di Pasar Mampang, Jakarta Selatan ini mengaku dia penasaran untuk mengolah dan mencicipi rasa dari daging kerbau.

"Sampai saat ini saya belum pernah rasakan, kalau pas pengen masak daging, ke pasar, pasti tidak ada. Ada yang bilang sedikit keras dari daging sapi, ada yang bilang sama saja, makanya saya penasaran," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (17/2/2017).

Meski harga daging sapi saat ini di Pasar Mampang masih dibanderol seharga Rp 120 ribu, Ayu mengaku tetap membeli, namun porsinya lebih sedikit dari biasanya.

Menurut pengakuan para pedagang daging, sampai saat ini daging kerbau memang jumlahnya terbatas. Kalaupun ada, harganya dibandrol mulai dari Rp 70-85 ribu per kg.

Hal yang sama juga diungkapkan ibu rumah tangga lainnya, Sukma (40). Sukma sudah pernah mencoba daging kerbau namun kini ia jarang mendapatkannya.

"Memang untung-untungan kalau soal daging kerbau ini. Tapi menurut saya rasa dan ngolahnya tidak jauh beda dengan daging sapi, jadi kalau untuk alternatif, layak dicoba lah," paparnya.

Untuk itu dirinya meminta kepada pemerintah, jika memang menjadikan daging kerbau sebagai alternatif, distribusinya harus merata. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya