Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengapresiasi meningkatnya jumlah pemilih saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Akibat peningkatan itu, banyak TPS kekurangan surat suara sehingga banyak warga tidak bisa menggunakan hak pilih.
"Artinya masyarakat semakin sadar untuk memberikan hak suaranya," ucap Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).
Advertisement
Dia yakin, permasalahan sejumlah warga tidak dapat memilih karena tidak adanya surat suara bisa diatasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
"Memang dari dulu (laporan) di Komisi II DPR RI selalu begitu. Ini pengalaman tahun 2007 di Bangka Belitung juga sama," ujar Ahok.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyatakan, banyaknya TPS kekurangan surat suara lantaran tingginya antusias pemilih untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Tingkat partisipasinya tinggi. Dalam waktu bersamaan, pemilih yang tidak ada DPT, yang pemilih tambahan membeludak. Stok surat suara yang diperuntukkan untuk DPT tidak mencukupi, karena banyaknya yang tidak tercantum dalam DPT," kata Sumarno di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis 16 Februari 2017.
Dia mengaku, pihaknya telah bekerja keras untuk mendata para calon pemilih agar terdaftar di DPT pada Pilkada 2017. Namun pada kenyataannya ada beberapa tempat yang tak bisa diakses oleh pihak KPU DKI Jakarta.
"Ini agak mengherankan. Ini banyak kasus di apartemen. Pada saat KPU melakukan pendataan pemilihan. Petugas kami sudah maksimal untuk memutakhiran, kita tidak bisa mendapatkan data pemilih. Banyak apartemen yang tidak bisa akses. Banyak permukiman eksklusif," kata dia.