Intip Ritual Unik Usai Melahirkan dari 9 Negara di Dunia

Para ibu baru harus mengetahui ritual unik yang kerap dilakukan perempuan usai melahirkan dari sembilan negara di dunia.

oleh Aditya Eka PrawiraTassa Marita Fitradayanti diperbarui 18 Feb 2017, 12:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta Perempuan dari tiap negara punya budaya atau ritual unik yang kerap mereka lakukan setelah melahirkan.

Anda mengikuti akun Instagram Andien? Kalau iya, pasti Anda tahu anak didik Elfa Secioria ini tidak memisahkan plasenta dari bayi yang baru ia lahirkan satu bulan lalu.

Andien menganggap plasenta itu adalah kakak dari anak laki-lakinya bernama Kawa. Plasenta itu pula yang setia menemani Kawa selama sembilan bulan di rahim. Sehingga istri dari Ipe ini membiarkan plasenta copot dengan sendirinya.

Sebagian orang menganggap "aneh", karena semestinya plasenta digunting lalu dikubur. Apabila menganggap tindakan yang dilakukan Andien adalah sesuatu yang aneh, Anda harus tahu ritual unik dari perempuan yang baru saja melahirkan dari seluruh dunia, seperti dikutip dari sejumlah sumber pada Sabtu (18/2/2017) 

1. Jamaika

Di Jamaika, plasenta beserta tali pusar milik anak dikubur di dalam tanah, mirip seperti yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Bedanya, setelah mengubur plasenta itu, para teman dan kerabat dari keluarga yang sedang berbahagia akan menanam tunas pohon, lalu bersama-sama menyaksikan tanaman itu tumbuh, seiring dengan pertumbuhan sang bayi.

Ketika sudah mulai besar, sang anak biasanya bertugas untuk menurus pohon tersebut. Ini menyangkut kepercayaan, karena dengan begitu sama saja mengajarkan anak bertanggung jawab.

2. Belanda

Tiga puluh persen proses persalinan di Belanda ternyata berlangsung di rumah. Artinya, para ibu hamil yang akan melahirkan sering menggunakan jasa bidan dibanding dokter.

Selain itu para wanita Belanda juga cenderung tidak memakai obat-obatan penghilang rasa sakit selama proses melahirkan berlangsung.


Jepang, Amerika Latin, dan Turki

3. Jepang

Seorang ibu baru di Jepang biasanya akan tinggal di rumah orangtua mereka masing-masing selama sebulan setelah melahirkan.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ikatan batin ibu-anak, serta memulihkan kembali tubuh setelah melalui proses persalinan.

Sehingga mereka pun jarang menghabiskan waktu bersama mertuanya setelah melahirkan.

4. Amerika latin

Di negara tersebut dikenal kata “La cuarentana”, jika diterjemahkan kurang lebih adalah “karantina”.

Kata tersebut merupakan praktik yang dilakukan para ibu baru untuk absen sementara dari mengonsumsi beberapa makanan tertentu, dari akitivas seks, serta aktivitas fisik selama enam minggu setelah persalinan.

Seluruh waktu tersebut biasanya akan dikhususkan untuk menyusui, sehingga anggota keluargannya yang melakukan tugas-tugas rumah tangga, mulai dari memasak hingga bersih-bersih.

5. Turki

Setelah melahirkan, para ibu di Turki akan meminum minuman khusus bernama Lohusa Serbeti, yang terbuat dari kayu manis, gula, dan perwarna merah makanan. Dan biasanya disajikan segera oleh pihak rumah sakit.


Jerman, Nigeria, Brazil, Finlandia

6. Jerman

Di Jerman, semua ibu hamil mendapatkan buku kecil yang disebut “Mutterpass” yang selalu mereka bawa saat sedang berkunjung ke semua dokter yang menangani mereka selama hamil.

Hal ini akan memudahkan para dokter untuk melihat kondisi serta kesehatan ibu dan bayi secara menyeluruh, serta juga bisa menjadi catatan yang cukup penting, yang bisa kembali dilihat nantinya.

7. Nigeria

Di beberapa bagian pedesaan Nigeria, beberapa masyarakatnya melakukan pratik yang disebut “Omugwo”. Di mana para nenek memandikan cucunya untuk pertama kali.

Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan para ibu baru bahwa mereka tidak sendiri dalam proses membesarkan anaknya, karena ada banyak orang yang akan membantunya.

8. Brazil

Di banyak kebudayaan, suatu hal lazim jika teman-teman dan kerabat membawakan hadiah untuk ibu dan bayinya yang baru lahir. Namun anehnya hal ini tidak berlaku di Brazil, karena di sana justru para ibulah yang diharapkan memberikan hadiah kepada tamu-tamu yang berkunjung ke rumah sakit.

9. Finlandia

Sejak 1930-an, pemerintah Finlandia telah memudahkan para ibu baru karena mereka menyediakan seperangkat starter kit yang mencakup semua barang-barang penting yang dibutuhkan seorang ibu saat mengurus bayinya yang baru lahir, mulai dari pakaian bayi, selimut, hingga beberapa mainan.

Dan alangkah senangnya jika hal ini pun juga berlaku di Indonesia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya