Liputan6.com, Jakarta Salah satu turnamen sepak bola usia dini terbaik di Indonesia, MILO Football Championship (MFC), kembali digelar. Pada tahun ketiga penyelenggaraannya ini, sebanyak 8.000 siswa dari 512 sekolah dasar di empat kota besar berpartisipasi untuk bersaing menjadi yang terbaik.
Pada penyelenggaran kali ini, MFC 2017, memperluas cakupannya ke kota Jakarta, Bandung, Medan, dan Makassar. Berbeda dengan tiga edisi sebelumnya, para pemain terbaik yang terpilih berdasarkan pantauan pencari bakat, bakal mendapat kesempatan berlatih di Barcelona atas bimbingan pelatih klub sepak bola FC Barcelona.
Baca Juga
Advertisement
"Tahun ini kami senang sekali bisa memperluas cangkupan penyelenggaraan MILO Football Championship 2017. Selain itu terobosan baru dari Nestlé MILO tahun ini adalah kerjasama dengan FC Barcelona selama empat tahun dan hal ini membuka kesempatan pada pemain terbaik MFC untuk dilatih langsung di Barcelona," tutur Bussiness Executive Officer Beverages Bussiness Unit PT Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo, dalam acara peresmian MFC 2017, di Lapangan Soemantri Brojonegoeo, Kuningan, Jakarta, Sabtu (18/2/2017) siang.
Acara peresmian kick-off MFC 2017 ini juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Direktur Kompetisi dan Pengembangan Usia Muda PSSI Yusuf Kurniawan, legenda sepak bola Indriyanto Nugroho, serta perwakilan pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami di Nestlé percaya bahwa olah raga adalah guru yang terbaik yang dapat mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti kerja sama tim, pantang menyerah, percaya diri, dan sportivitas. Semoga rangkaian kegiatan ini memberikan kontribusi bagi perkembangan sepak bola Indonesia dalam melahirkan bibit-bibit juara," ujar Prawitya.
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi juga menegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi peran swasta dalam pembinaan usia dini. Menurut Imam, Indonesia tak akan kekurangan pemain berbakat jika pemerintah, PSSI, dan swasta bersinergi dengan baik, seperti halnya penyelenggaran MFC 2017.
"Tidak mungkin kita mengandalkan naturalisasi. Cara itu cukup sebagai terobosan instan saja," tutur Menpora Imam.
"Kami sudah siapkan Piala Menpora, Liga Pelajar U-14, U-16, dan seterusnya. Inilah bentuk tanggung jawab kami sebagai pemerintah agar ke depan kita tak kekurangan pemain," ujarnya.