Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Basuki Blusukan ke Tol Semarang

Sri Mulyani dan Basuki juga ditemani oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 19 Feb 2017, 06:24 WIB
Sri Mulyani, Basuki Hadimuljono dan Ganjar Pranowo blusukan ke Tol Semarang-Solo

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kemarin meninjau salah satu infrastruktur pendukung arus mudik lebaran 2017. Ada yang tak biasa dalam blusukan Menteri Basuki kali ini, dia ditemani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Ini bisa jadi pertama kalinya Sri Mulyani mendampingi Menteri Basuki blusukan melihat proyek jalan tol. Kedua menteri itu juga ditemani oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka meninjau kesiapan tol Semarang-Solo. 

Jalan Tol Semarang-Solo memiliki total panjang 72,64 km yang terbagi menjadi lima seksi. Seksi I yakni Semarang-Ungaran (10,85 km) sudah beroperasi 11 November 2011, dan seksi II Ungaran-Bawen (11,99 km) telah dioperasikan pada 4 April 2014.

“Seksi III Bawen-Salatiga 17,6 km, progres fisiknya saat ini mencapai 90,48 persen, dan ditargetkan rampung Maret 2017 sehingga bisa dioperasikan melayani arus mudik Lebaran 2017,” kata Menteri Basuki dalam keterangan resminya , Jumat (17/2/2017).

Selanjutnya untuk Seksi IV Salatiga-Boyolali (24,5 km) sedang dalam proses konstruksi dan pembebasan lahan, dengan progres 97,6 persen. Demikian juga Seksi V Boyolali-Kartasura (7,74 km) sudah dilakukan konstruksi dan proses pembebasan lahan dengan progres 98,82 persen.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono, Kepala BPJT Herry TZ, Kepala Pusat Bendungan I Made Sumiarsih, Direktur Pengembangan PT Jasa Marga (Persero) Hasanudin, Direktur Utama PT Trans Marga Jateng Djajat Sudrajad, Kepala BBPJN VIII Herry Marzuki dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

"Untuk jalan tol Solo-Ngawi-Sragen akan fungsional bisa dilalui pada mudik tahun ini," ungkap Menteri Basuki

Dikatakan Menteri Basuki pembebasan lahan untuk Tol Trans Jawa bisa dipercepat melalui sejumlah terobosan, salah satunya dengan adanya dana talangan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Pada tahun 2016, dana LMAN yang terserap untuk proyek jalan tol sebesar Rp 15,75 triliun. Menteri Basuki juga mengapresiasi kerjasama yang semakin baik dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) dan Mahkamah Agung yang ikut mendorong pembebasan lahan.

Terkait pembebasan lahan tol trans Jawa, Menteri Basuki menyatakan secara keseluruhan progresnya sudah di atas 90 persen sehingga dirinya optimis Tol Trans Jawa akan tersambung seluruhnya di 2018.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi progres pengerjaan jalan tol Trans Jawa yang menurutnya sangat cepat perkembangannya. Menurutnya hal tersebut didukung dengan sejumlah inovasi pembiayaan infrastruktur yang tidak hanya mengandalkan APBN.

"Sejumlah inovasi pembiayaan infrastruktur kita hadirkan dalam bentuk penyertaan modal negara melalui BUMN dan juga bisa dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk bisa menjembatani kebutuhan pembiayaan," ujar Menkeu Sri Mulyani.

Selain itu, Kementerian PUPR pada tahun ini akan melakukan tender Jalan Tol Semarang-Demak pada tahun ini. Saat ini, kata Menteri Basuki, tengah dipersiapkan perubahan penetapan lokasi (Penlok), karena tol tersebut dirancang juga untuk mengatasi banjir rob di Semarang dan Demak.

Menteri Basuki menyatakan, nilai investasi Jalan Tol Semarang-Demak diperkirakan sekitar Rp 9 triliun. "Nilai itu tidak hanya untuk konstruksi jalan tol, tetapi juga mengatasi rob ke arah Demak. Bila tahun 2017 ini bisa dilelang dan selesai pembebasan lahannya, maka tahun 2018 kami bisa mulai pembangunannya," jelas Menteri Basuki.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya