Liputan6.com, Jakarta - PDIP meyakini karakter calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang reaktif dan mudah marah-marah sudah berubah. PDIP menyebut saat ini Ahok lebih lembut.
Pernyataan Politikus PDIP Trimedya Panjaitan ini menanggapi Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak mau mengusung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua lantaran tak cocok dengan karakter Ahok yang keras.
Advertisement
"Makin ke sini, Pak Ahok ini makin bisa dibilangin. Jadi dia masih bisa dibentuk kok, jangan patah semangat," kata Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan dalam diskuis di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2/2017).
Trimedya mencontohkan pada sidang ke-9 kasus dugaan penistaan agama, Senin 13 Februari 2017. Ahok diminta tidak banyak mengeluarkan statement dalam persidangan. Dia diminta tim penasihat hukum untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang kontradiktif.
"Ternyata tidak seperti yang dipersepsikan orang-orang. Sama lah kayak orang Batak dia, ngomongnya keras tapi hatinya lembut. Hati Ahok itu sekarang selembut salju," ujar Trimedya.
Politikus PAN Yandri Sudanto menyatakan, tidak akan mengusung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Hal itu bukan karena masalah etnis atau agama, tetapi karakter Ahok yang kasar.
"Ya, dari awal proses pilkada DKI PAN ingin mencari alternatif pilihan kepada rakyat DKI. Sejak awal PAN sudah bersikap tidak akan mendukung Ahok karena dari karakter dan etika tidak cocok sama PAN," ucap Yandri dalam kesempatan yang sama.