Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta akan memonitoring penurunan muka tanah di Ibu Kota. Monitoring tersebut diprogramkan sebagai dasar perencanaan agar pembangunan di Jakarta sesuai dengan tata ruang.
Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Agus Saryanto mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penurunan muka tanah. Antara lain pengambilan air tanah, kompaksi alamiah, tektonik, dan beban bangunan.
Advertisement
"Masing-masing punya kontribusi terhadap penurunan tanah dan setiap wilayah tidak sama," kata Agus, seperti dilansir Berita Jakarta, Sabtu 18 Februari 2017.
Dia mengungkapkan, muka tanah di Ibu Kota selama periode 2000-2014 mengalami penurunan sekitar 0-0,6 meter. Rinciannya, di Jakarta Barat 0,4-1,6 meter, Jakarta Timur 0-1,6 meter, Jakarta Pusat 0-0,6 meter, dan Jakarta Utara 0-2 meter.
"Rencananya ada 100 titik yang akan kita pantau tahun ini. 56 titik lama dan sisanya titik baru," tutur Agus.
Dia menjelaskan, metode yang digunakan untuk memonitoring penurunan muka tanah ini yakni dengan pengamatan GPS Geodetik. Proses monitoring penurunan muka tanah Jakarta tersebut ditargetkan mulai berjalan April 2017 setelah tahap lelang selesai.