Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump tidak melewatkan waktunya sedikit pun untuk mencuri perhatian dunia. Pada Sabtu kemarin, presiden ke-45 Amerika Serikat itu mengumpulkan ribuan pendukungnya di sebuah hanggar di Space Coast, Florida.
Slogan dan yel-yel dari para pendukung serta retorika Trump membuat suasana layaknya saat sedang kampanye.
Advertisement
Trump sendiri sekadar mampir di Space Coast untuk menyapa para pendukungnya sementara ia menghabiskan akhir pekan di resor pribadinya, Mar-a-Lago. Dalam kesempatan itu ia sempat mengundang salah seorang penggemarnya naik ke atas panggung, memeluknya, dan memberinya kesempatan untuk bicara melalui mikrofon.
Diperkirakan setidaknya 9.000 orang berkumpul di hanggar tersebut.
"Anda semua adalah bagian dari gerakan yang luar biasa, gerakan yang begitu banyak diperbincangkan, yang telah ditulis sebagai pemberitaan utama di seluruh dunia...," kata Trump di seperti dikutip dari The New York Times, Minggu, (19/2/2017).
"Ini adalah sebuah momen besar, yang menyapu seluruh negeri. Terus terang saja ini melanda seluruh dunia. Rakyat ingin mengambil kembali kendali atas negara mereka, juga hidup mereka," tambahnya.
Bukan Trump namanya jika tidak ada yang kontroversial. Suami dari Melania itu memanfaatkan ajang tersebut untuk kembali menyerang media. Ia menyalahkan wartawan atas berbagai persepsi publik pada masa awal pemerintahannya yang berjalan kurang mulus.
"Mereka (media) punya agenda sendiri, dan agenda mereka bukanlah agenda Anda. Mereka tidak bisa mengalahkan kita dalam pemilihan pendahuluan, begitu juga di pemilu, dan kita akan terus mengekspos siapa mereka, namun yang paling penting kita akan terus menang, menang, menang," ungkap Trump di hadapan ribuan pendukungnya.
Tak hanya itu, taipan properti tersebut juga menyerang hakim di pengadilan banding yang mementahkan sementara kebijakan anti-imigrannya, ia menyinggung kubu Demokrat yang menentang sejumlah nominasi anggota kabinetnya, mempromosikan rencananya untuk merombak kode pajak, membatalkan dan mengganti Obama Care, serta membangun jalan dan jembatan.
"Ini akan menjadi perubahan untuk waktu yang lama, perubahan yang tidak pernah terjadi sebelumnya, untuk mengejar perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran yang nyata. Kita ingin mengamankan perbatasan dan melindungi pekerja kita, membangun militer dan infrastruktur kita, memperbaiki sekolah-sekolah dan mengembangkan keamanan di lingkungan kita," urai ayah dari lima anak itu.
Orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu pun mengklaim bahwa pasar saham AS menguat, menunjukkan bahwa semangat baru tengah merasuki negara itu. Kata Trump, "Ini akan menjadi hari baru di Amerika. Anda akan kembali bangga. Lapangan pekerjaan telah tersedia."
Tidak mengherankan bila suasana di hanggar tersebut mirip dengan musim kampanye pilpres. Pasalnya, massa yang hadir membawa dan mengenakan atribut yang semasa kampanye melekat dengan sosok Trump. Semisal topi bertuliskan "Make America Great Again".
Para pendukung Trump juga sempat meneriakkan makian kepada media CNN. Sementara sejumlah lagu di antaranya milik Elton John dan the Rolling Stones serta sejumlah penyanyi lainnya turut diputar dalam kesempatan itu.
Trump bicara tentang kemenangan dan meyakinkan mereka yang hadir untuk percaya padanya.
Bedanya jika pada musim kampanye ia diangkut pesawat pribadi, kali ini Trump dan sang istri menumpangi Air Force One. Trump seolah tidak peduli dengan seruan sejumlah pihak agar pesawat kepresidenan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Ketika ditanya oleh wartawan, tidakkah ini masih terlalu dini bagi Trump berkampanye untuk pilpres berikutnya, sang presiden punya jawaban sendiri.
"Hidup adalah kampanye," jawabnya singkat.
Trump diduga tengah berusaha meraih simpati publik di tengah penerimaan masyarakat yang rendah terhadap dirinya. Jajak pendapat Gallup melaporkan ia hanya mendapat 38 persen, ini merupakan persentase terendah pada masa awal kepemimpinan presiden modern AS.
Di akhir pidatonya, Trump membacakan kalimat tentang persatuan yang telah ia tulis lebih dulu.
"Mari kita melupakan masa lalu perbedaan partai dan menemukan sebuah cinta baru yang berakar mendalam di negara kita," kata Trump.
Namun kalimat penutupnya kembali menunjukkan gaya khasnya, "Kita akan menang lagi. Percaya padaku".