Liputan6.com, Jakarta - Gugun Blues Shelter (GBS), band ber-genre blues/funk asal Jakarta, baru saja meluncurkan album kesembilan mereka yang berjudul Hitam Membiru pada Januari lalu. Berbeda dengan delapan album sebelumnya, album teranyar mereka kini diisi dengan lagu-lagu berbahasa Indonesia.
"Ini album Indonesia pertama GBS dari sembilan album. Ya ini paling beda," terang Bowie, sang penggebuk drum saat ditemui usai mengisi acara di Java Jazz on The Move, Jumat (17/2/2017).
Baca Juga
Advertisement
Gugun sebagai frontman Gugun Blues Shelter, menambahkan bahwa ide membuat lagu ini sudah lama digagas, namun baru bisa direalisasikan sekarang. Ia juga menjelaskan alasan di balik keputusannya membuat album berbahasa Indonesia.
"Sebenarnya itu, ide membuat album Indonesia ini sudah lama sih ya, cuma baru sekarang saja. Kami pengin saja, kenapa sih harus bahasa Inggris terus? Selama ini orang berpikir musik blues, rock, itu enaknya pakai bahasa Inggris," tambah vokalis sekaligus gitaris dengan rambut gondrong ini di lokasi yang sama.
Gugun juga bercerita perbedaan yang nampak saat mereka promosi album terbaru ini dengan album-album sebelumnya.
"Kita main di beberapa kota, mereka bisa langsung mengerti liriknya. Kalau pakai bahasa Inggris, kadang-kadang enggak sebegitunya," tambah Gugun.
Album yang direkam di Amerika Serikat dan memakan waktu empat hari ini, rencananya akan mereka promosikan ke kota-kota kecil di Indonesia agar menyesuaikan dengan materi album yang full berbahasa Indonesia.
Sebelum Hitam Membiru, band yang terbentuk sejak 2004 ini sudah mencatatkan album-album seperti Get The Bug (2004), Turn It On (2007), Gugun Blues Shelter (2010), Satu Untuk Berbagi (2011), Far East Blues Experience (2011), Solid Ground (2011), Soul Shaker (2014), dan High Life (2015) ke dalam diskografi album Gugun Blues Shelter.