Puluhan Rumah dan Gereja di Tomohon Diterjang Banjir

Tingginya debit air yang datang dari Pegunungan Wawo dan sekitarnya membuat air tak bisa lagi ditampung dan dikendalikan melalui dam.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 20 Feb 2017, 04:32 WIB

Liputan6.com, Jakarta Hujan yang mengguyur sekitar tiga jam di Kota Tomohon, Sulawesi Utara pada Minggu siang membuat puluhan rumah dan satu gereja diterjang banjir. Data yang diperoleh melalui Polres Tomohon, sebagian besar daerah yang mengalami banjir di Kecamatan Tomohon Selatan, masing-masing Kelurahan Walian II Perum Atas terendam sekira 15 rumah penduduk dan 1 Gereja GMIM Bukit Zaitun, Kelurahan Walian I ada 8 rumah, Kelurahan Walian 10 rumah, dan Kelurahan Tumatangtang 8 rumah.

Sementara ruas Jalan Walian hingga Patung Tololiu Matani, air menggenangi hingga jalan raya dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa. Begitu juga dengan Jalan Matani Menuju Tondano, Kabupaten Minahasa ketinggian banjir hingga lutut orang dewasa.

"Air yang turun dari pegunungan Wawo dan sekitarnya sangat dahsyat. Ini yang membuat wilayah mulai Walian Dua hingga Walian banjir," ungkap Tarsi Lumowa, warga Tomohon, Minggu (19/2/2017).

Hingga Minggu malam, instansi terkait terus melakukan penanganan sekaligus pendataan jumlah kerugian yang dialami. "Namun sejauh ini tak ada korban jiwa akibat banjir yang terjadi," ungkap Kepala BPBD Kota Tomohon, Robby Kalangi.

Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman dan Wakil Wali Kota Syerly Adelyn Sompotan bersama instansi terkait langsung turun ke lapangan. Jimmy mengatakan, banjir itu akibat tak mampunya dam yang dibangun di Kelurahan Walian Dua Tomohon Selatan untuk menampung air akibat hujan deras yang turun agak lama.

"Sebenarnya cek dam yang dibangun berfungsi baik. Tapi karena air melebihi kapasitas sehingga meluap dan turun di Kelurahan-kelurahan di Tomohon Selatan dan Tomohon Tengah," ujar Jimmy.

Dia mengatakan, tingginya debit air yang datang dari Pegunungan Wawo dan sekitarnya membuat air tak bisa lagi ditampung dan dikendalikan melalui dam. "Masyarakat supaya tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang masih saja terjadi hingga saat ini," kata Jimmy.

Dia juga mengimbau seluruh komponen masyarakat, terlebih yang bermukim di wilayah rawan bencana untuk menjaga kebersihan. "Jangan membuang sampah sembarangan karena hal ini akan dapat menambah potensi banjir dikala kondisi curah hujan tinggi," ujar dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya