Ini Strategi Para Pimpinan Memanfaatkan Teknologi Digital

Berikut ini cara sejumlah pimpinan memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan layanannya

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 20 Feb 2017, 11:30 WIB
Peluncuran buku Disruption karya Rhenald Kasali di Bekasi, Minggu (19/2/2017). (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Bekasi - Seperti diwartakan sebelumnya, Rhenald Khasali baru saja meluncurkan buku terbarunya dengan judul Disruption: Menghadapi Lawan-Lawan Tak Kelihatan dalam Peradaban Uber.

Dalam bukunya tersebut, Rhenald menjelaskan bahwa ada perubahan yang tengah terjadi pada bisnis dan masyarakat dengan kehadiran internet. Kehadiran tersebut secara tak langsung telah mengancam pelaku bisnis yang sudah mapan.

Kendati demikian, nyatanya sejumlah pihak telah memanfaatkan kehadiran teknologi informasi atau internet sebagai sarana perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Salah satunya dilakukan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan Pemerintah Kota Bandung saat ini telah menggantikan sistem prosedur manual dengan teknologi digital. Penggunaan teknologi itu bisa berkontribusi dalam penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kota Bandung.

"Kini kami bisa menghemat sekitar Rp 1 triliun dana APBD. Dengan sistem budgeting digital, kami bisa mencegah dana-dana pengeluaran yang sebenarnya tak perlu," tuturnya saat peluncuran buku teranyar Rhenald Khasali di Bekasi, Minggu (19/2/2017).

Di samping itu, komunikasi berbasis internet dengan media sosial juga dianggap lebih efisien. Melalui platform tersebut, komunikasi antar warga dan pemerintah bisa berjalan lebih baik sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Direktur Digital & Strategic Portofolio PT Telkom Indra Utoyo yang turut hadir dalam acara tersebut juga menuturkan Telkom telah mendorong sejumlah inovasi baru di bidang digital. Hal itu dilakukan sekaligus mendukung rencana pemerintah yang menargetkan akan menjadi pelaku ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

"Agar inovasi terus berkembang, infrastruktur digital baik nirkabel dan kabel pun terus kami tingkatkan," tuturnya. Selain dari sisi infrastruktur, Telkom turut mengembangkan talenta-talenta bidang digital di Indonesia.

Hal itu dilakukan dengan mendukung pengembangan startup dalam negeri. Penyedia layanan komunikasi pelat merah itu turut berperan sebagai akselerator dan inkubator untuk perusahaan rintisan.

Tak ketinggalan, perusahaan di bidang farmasi turut memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mendukung bisnisnya. President Director Kalbe Farma Irawati Setiady mengungkapkan perusahaannya telah melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan negara lain yang lebih maju.

"Kita telah bekerja sama dengan perusahaan dari negara seperti Korea Selatan untuk bisa lebih cepat mengadopsi kemajuan teknologi," ujarnya. Namun ke depannya, perusahaan harus bisa memimpin dan membuat teknologi itu sendiri.

(Dam/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya