Liputan6.com, Florida - Perusahaan roket swasta, SpaceX berhasil meluncurkan roket yang menggendong kapal kargo untuk International Space Station atau Stasiun Antariksa Internasional (ISS), setelah terjadi penundaan take-off pada Sabtu 18 Februari 2017 karena masalah teknis.
Dilansir dari BBC, Senin (20/2/2017), peluncuran itu dilakukan dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat. Saksi mata mengatakan roket itu hanya terlihat sebentar sebelum menembus awan.
Advertisement
Rocket booster atau pendorong roket berhasil mendarat di tanah sembilan menit setelah lepas landas. Upaya itu adalah bagian dari strategi perusahaan untuk mengembalikan roket ke bumi, sehingga mereka dapat menggunakan kembali unit itu daripada melepasnya di laut setelah peluncuran tunggal.
Beberapa saat setelah roket mendarat, kapal pasokan SpaceX Dragon berhasil mencapai orbit. Sorak-sorai dari dalam ruang SpaceX Mission Control pun terjadi.
Unit SpaceX Dragon kini tengah dalam perjalanan ke ISS, diperkirakan tiba di tujuan pada Rabu 22 Februari 2017.
Sebelumnya pada 14 Januari, SpaceX sudah berupaya melanjutkan misinya dengan meluncurkan Roket Falcon 9 dari Vandenberg Air Force Base di sebuah pantai California. Itu adalah misi pertama perusahaan tersebut yang sukses, karena salah satu kendaraan meledak di landasan peluncuran pada September 2016.
Elon Musk, pendiri SpaceX, ingin perusahaannya berada di garis depan dalam perlombaan yang melibatkan beberapa perusahaan untuk menggelar layanan internet berbasis satelit selama beberapa tahun ke depan.
Perusahaan ini juga memiliki antrean panjang pelanggan untuk menuju ke orbit -- termasuk lembaga Amerika ruang sipil (NASA), militer AS dan beberapa lainnya dari sektor komersial. Tapi bulan September 2016, peluncuran gagal akibat kecelakaan adalah pengingat spektakuler betapa tak terduganya misi roket tersebut.
Pada 1 September 2016 lalu, Falcon 9 dilaporkan meledak ketika hendak menjalani uji coba di wilayah Cape Canavreal, Florida, Amerika Serikat pukul 9.00 waktu setempat.
"Kami mengalami masalah serius ketika mempersiapkan peluncuran Falcon 9. Ada kejanggalan di landasan peluncuran. Setelah meledak, kami telah membersihkan landasan tersebut. Tidak ada korban luka pada kejadian ini," kata SpaceX dalam pernyataan resminya kala itu.
Dari hasil penyelidikan terkait penyebab kecelakaan, yang paling memungkinkan adalah kegagalan pada masalah desain di tangki tekanan helium roket. Tapi setelah dilakukan perbaikan, SpaceX yakin proses itu aman pada peluncuran kali ini.