Liputan6.com, Sumenep - Terinspirasi dengan wisata jeglongan sewu di Demak, warga Sumenep kini menghadirkan destinasi Wisata Jalan Berlubang menyindir program Visit Sumenep 2018.
Warga Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sumenep, sengaja memasang papan nama di pinggir jalan bertuliskan 'Selamat Datang di Wisata Jalan Berlubang Sumenep'. Peserta lain juga membawa poster berbagai kecaman agar kondisi jalan yang rusak tersebut segera diperbaiki.
Aksi tersebut menarik perhatian warga yang melintas.
"Lubang di jalanan ini sudah cukup lama rusak, tetapi pada kenyataannya sampai sekarang tidak kunjung ada perbaikan. Sehingga sangat disayangkan jika program itu dicederai oleh infrastruktur yang ada kondisinya seperti ini," kata Moh. Hanafi, salah seorang warga Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, saat menggelar aksi protes terkait rusaknya jalan di Kabupaten Sumenep, Minggu, 19 Februari 2017.
Menurut Hanafi, jalan-jalan berlubang itu tidak hanya di jalan nasional, tetapi juga ke jalan-jalan kecil. Ia meyakini keberadaan lubang-lubang di sepanjang jalan membuat wisatawan yang berkunjung ke wilayah utara Pulau Madura kurang nyaman dan trauma.
Baca Juga
Advertisement
Ia pesimistis target mendatangkan 1 juta wisatawan bakal tercapai. "Jangan harap mimpi itu akan tercapai. Jadi, jika pemerintah daerah ingin memuluskan program Visit tersebut, harus melakukan berbagai upaya bagaimana jalan rusak dalam waktu dekat dapat diperbaiki," ujar Hanafi.
Ia menyatakan warga setempat dipaksa untuk menerima kondisi jalan berlubang tersebut. Tak jarang, jalan utama lintas Kabupaten Sumenep menuju Kabupaten Pamekasan itu telah menelan korban berkali-kali.
"Aksi protes yang dilakukan oleh warga di jalan rusak ini sudah seringkali dilakukan, tapi sampai sekarang tidak kunjung ada perhatian serius. Makanya, kami bersama teman-teman menggelar aksi protes kembali dengan memberi nama wisata baru jalan berlubang," kata dia.
Besaran lubang jalan yang ada di daerah ini berkisar antara 20 cm hingga 50 cm dengan kedalaman sekitar 25 cm. Lubang-lubang itu memenuhi sepanjang jalan kurang lebih 3 Km. Kondisi itu sangat membahayakan pengendara, terutama saat turun hujan, sebab kubangan jalan tersebut tidak terlihat akibat tergenang air.