Tak Banyak Sentimen, IHSG Mampu Menguat Tipis ke 5.364,99

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.358,55 dan terendah 5.358,50.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Feb 2017, 09:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada awal perdagangan saham pekan ini. Indeks diperkirakan bakal bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (20/2/2017), IHSG naik tipis 7,62 poin atau 0,14 persen ke level 5.358,55. Penguatan IHSG berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG naik 14,90 poin atau 0,28 persen ke level 5.364,99.

Ada sebanyak 89 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 32 saham melemah dan menekan IHSG. Di luar itu, 90 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.358,55 dan terendah 5.358,50. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.090 kali dengan volume perdagangan 777 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 189 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 7 miliar di pasar reguler. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 13.348.

Secara sektoral, sebagian besar sektor menguat, hanya dua sektor yang melemah yaitu industri dasar dan infrastruktur.

Sektor perkebunan naik 0,58 persen dan membukukan penguatan terbesar. Disusul kemudian sektor pertambangan yang naik 0,55 persen dan sektor keuangan yang menguat 0,32 ersen.

Adapun saham yang menguat antara lain PTSN naik 20,95 persen ke level Rp 104 per shaam, saham RDTX mendaki 19,91 persen ke level Rp 12.950 per saham, dan MKNT menanjak 9,43 persen ke level Rp 580 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham GEMA turun 10,67 persen ke level Rp 402 per saham, saham BCIP susut 8,84 persen ke level Rp 165 per saham, dan saham NIKL merosot 7,88 persen ke level Rp 2.700 per saham.

Analis Teknikal BNI Securities Maxi Liesyaputra menjelaskan, pada perdagangan Jumat kemarin IHSG bergerak melemah sepanjang hari yang akhirnya ditutup terkoreksi tipis 0,05 persen di level 5377,998. Asing tercatat melakukan net sell sejumlah Rp 375 miliar.

"Untuk perdagangan hari ini kami lihat sentimen positif yang dapat menggerakkan indeks sangat minim," jelas dia. Indeks Nikkei Jepang pada pagi ini melanjutkan pelemahannya dengan penurunan yang signifikan.

Pergerakan harga komoditas logam bergerak variatif, di mana nikel mengalami penguatan sementara timah terkoreksi. Begitu juga dengan harga minyak yang masih tetap di kisaran US$ 53 per barel.

"Untuk hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak fluktuatif dengan potensi untuk dapat melemah kembali," tutur dia.

Kisaran indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di antara 5.340 sampai 5.400. Saham pilihan untuk perdagangan hari ini di antaranya adalah UNVR, UNTR dan ASII. (Gdn/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya