Liputan6.com, Jakarta Proses penyerbukan pada bunga sangat dipengaruhi oleh lebah, namun baru-baru ini sebuah robot berhasil diciptakan oleh seorang ilmuwan Jepang, yang diklaim mampu membantu dan menggantikan peran lebah dalam proses penyerbukan bunga.
Ilmuwan Jepang berhasil menciptakan robot kecil yang dapat membantu lebah dalam mengambil alih beberapa beban kerja pada proses penyerbukan bunga. Robot lebah berukuran kecil ini berbentuk menyerupai drone dengan fungsi yang agak berbeda, dan mereka mampu bergerak dari satu bunga ke bunga yang lain dengan cukup mudah.
Advertisement
Selama proses tersebut, mereka dapat mengumpulkan dan menaburkan serbuk sari dari bunga yang satu ke bunga yang lainnya. Namun, tim ilmuwan Jepang yang bekerja pada proyek ini mengungkapkan bahwa, pada bagian robot lebah disertai gel khusus yang akan berperan penting dalam fungsi penyerbukan bunga. Konsep ini diakui para ilmuwan sangat inovatif.
Gel khusus tersebut merupakan cairan ionik yang membantu robot lebah untuk mengambil serbuk sari dari satu bunga dan menaburkannya ke bunga yang lain, seperti cara yang selama ini dilakukan lebah. Japan's National Institute of Advanced Industrial Science and Technology telah bekerja pada proyek yang menarik ini, mereka menggagas pembuatan robot lebah sebagai cara mengatasi menurunnya populasi penyerbuk alami.
Carson Meredith, seorang insinyur kimia dari Georgia Institute of Technology mengatakan, robot lebah merupakan kombinasi yang menjanjikan dari perkembangan baru dalam ilmu adhesi partikel, karena mereka menggabungkannya dengan teknologi pesawat tanpa awak. “"Ini adalah kombinasi yang menjanjikan dari perkembangan baru dalam adhesi partikel digabungkan dengan teknologi pesawat tanpa awak," kata Carson Meredith.
Dilansir www.perfscience.com, seorang ilmuwan yang memimpin proyek ini, Dr. Eijiro Miyako mengungkapkan, hasil produksi buah-buahan, tanaman pangan dan sayuran kerap mengalami penurunan. Hal tersebut diduga karena populasi lebah yang berada di alam bebas dan penyerbuk alami lainnya, mengalami ancaman lantaran penggunaan pestisida yang berlebihan.
Faktor lainnya adalah virus yang menyebabkan kematian besar di antara beberapa spesies penyerbuk alami. “Kita bisa melihat penurunan besar dalam buah, tanaman pangan dan produksi sayuran. Lebah dan penyerbuk lainnya menghadapi ancaman karena penggunaan yang berlebihan dari pestisida dan virus baru menyebabkan kematian besar di beberapa spesies penyerbuk,” ungkap Dr. Eijiro Miyako.
Dalam sebuah makalah penelitian yang telah dipublikasian di Journal Chem, Dr. Eijiro Miyako mengatakan bahwa robot lebah yang mereka ciptakan dapat dilatih dengan menggunakan GPS dan kecerdasan buatan, agar dapat berpindah jalur ketika melakukan penyerbukan tertentu.
Proyek penelitian robot lebah ini terus dikembangkan, karena menurut para ilmuwan robot lebah yang mereka ciptakan masih pada tahap dasar. Masih banyak pekerjaan yang akan dilakukan untuk menyempurnakan robot lebah, sebelum robot lebah tersebut dapat dibawa ke ladang untuk melakukan penyerbukan.
Penulis:
Soyid Prabowo
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6