Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Donald Trump menunjuk Letjen H.R McMaster sebagai penasihat keamanan nasional menggantikan Michael Flynn yang pekan lalu dipecat--laporan sebelumnya menyebutkan ia mundur.
McMaster yang sebelumnya menjabat sebagai kepala pusat militer gabungan akan menjadi salah penasihat keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Donald Trump. Sementara itu Letjen Keith Kellogg yang selama ini menjabat sebagai penasihat keamanan nasional sementara akan kembali menjalankan perannya sebagai kepala staf Dewan Keamanan Nasional.
Advertisement
Keputusan tersebut diumumkan oleh Presiden Trump di resor pribadinya, Mar-a-Lago, di Florida di mana ia didampingi oleh McMaster dan Kellogg.
"Dia adalah pria berbakat dan berpengalaman luar biasa. Saya menyaksikan dan membaca banyak selama dua hari terakhir. Dia sangat dihormati oleh seluruh kalangan di dunia militer dan kami sangat merasa terhormat menunjuk dia," ujar Presiden Trump seperti dikutip dari CNN, Selasa, (21/2/2017).
McMaster menyebut penunjukannya merupakan sebuah hak istimewa. Ia pun berharap dapat melakukan "semua yang bisa dilakukannya untuk memajukan dan melindungi kepentingan rakyat Amerika".
Sebenarnya, McMaster bukanlah pilihan pertama Trump untuk mengisi pos tersebut. Awalnya sang presiden menawarkan jabatan tersebut kepada Robert Harward, namun yang bersangkutan menolak karena ia khawatir dengan cara Trump memerintah.
Pencarian untuk penasihat keamanan nasional yang baru ini dipicu oleh laporan yang mengungkapkan pelanggaran yang dilakukan Flynn. Ia dikabarkan menjalin komunikasi dengan Dubes Rusia untuk AS, Sergei Kislyak sebelum Trump dilantik.
Adalah hal terlarang bagi warga sipil untuk terlibat dalam urusan diplomatik.
Keduanya membahas sanksi yang dijatuhkan pemerintahan Barack Obama ke Negeri Beruang Merah itu dan Flynn sendiri tidak melaporkan detail percakapan tersebut kepada Wakil Presiden Mike Pence.
Trump sendiri beralasan ia memecat Flynn karena kegagalannya untuk mengungkap rincian percakapan tersebut ke Wapres Pence bukan karena yang bersangkutan berkomunikasi dengan diplomat Rusia.
McMaster meraih gelar PhD dalam sejarah militer dari University of North Carolina. Keputusan Trump untuk menunjuk McMaster mendapat pujian dari kalangan Republikan.
"Saya telah mendapat kehormatan untuk mengenalnya selama bertahun-tahun dan ia adalah seorang yang benar-benar intelek, berkarakter, dan memiliki kemampuan," ujar Senator Arizona John McCain.