Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 17 anak yang pernah menghuni panti asuhan maut Yayasan Tunas Bangsa milik Lili Rachmawati bakal dipulangkan ke keluarganya. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Riau dan Dinas Sosial Provinsi Riau masih mendata keluarga mereka.
Menurut Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak Riau Nanda Pratama, sebagian anak dimaksud masih punya kerabat. Semuanya berada di Provinsi Riau, hanya saja keberadaannya belum diketahui.
"Sebagian ada keluarganya, semuanya berasal dari Riau," kata Nanda, Senin petang, 20 Februari 2017.
Dia menyebutkan, anak-anak yang masih punya keluarga bakal dikembalikan. Menurut Nanda, hal itu dilakukan mengingat masa depan anak yang sebaiknya dirawat oleh keluarga.
"Demi masa depan mereka, harus dikembalikan kepada keluarganya," kata Nanda.
Bagi kerabat ataupun keluarga yang pernah menitipkan anaknya di panti asuhan milik Lili, Nanda berharap segera menghubungi LPAI dan Dinas Sosial Riau.
"Nantinya dikembalikan, tentunya setelah anak-anak ini menjalani masa pemulihan," kata Nanda.
Sementara yang tidak punya keluarga, Nanda menyebut bakal dirawat di panti sosial anak milik Dinas Sosial. Masa depan mereka akan ditata dengan baik, seperti disekolahkan.
Baca Juga
Advertisement
"Nanti disekolahkan sesuai dengan tingkatan umurnya. Ini untuk masa depan anak-anak," kata Nanda.
Di samping itu Nanda menyebutkan, 17 anak yang diselamatkan Polresta Pekanbaru dan LPAI Riau dari panti asuhan maut itu sudah berada di panti sosial anak milik dinas terkait.
Kondisinya semuanya sudah berangsur baik, meski sebelumnya ada lima anak yang mengalami trauma. Mereka sudah bermain dan belajar dengan bimbingan pengelola panti dimaksud.
"Sudah mulai membaik kondisinya. Nantinya dilakukan lagi pemeriksaan psikologis selanjutnya untuk pemulihan total," kata Nanda.
Kasus panti asuhan maut milik Lili ini mencuat ketika Muhammad Ziqli (18 bulan) meninggal di RSUD Arifin Achmad Riau pada 16 Januari lalu. Dia sempat dirawat pada 15 Februari 2017 dan dinyatakan meninggal setelah beberapa jam dirawat.
Keluarga curiga dengan kematian Ziqli karena terdapat sejumlah luka lecet dan lebam. Keluarga kemudian melapor ke Polresta Pekanbaru pada 26 Januari 2017. Kasus ini kemudian mulai diusut pada 27 Januari 2016 sampai sekarang dengan tersangka Lili Rachmawati.